Sinopsis Mahaputra Episode 162

Mahaputra ANTV - Sinopsis Mahaputra Episode 162, Setelah sebelumnya admin membagikan Sinopsis Mahaputra Episode 161! kali ini admin bagikan lagi episode 162 yang akan tayang di ANTV Malam Ini pada Oktober 2015. Berikut Kisah selanjutnya Mahaputra! Sinopsis By #SALLY DIANDRA
Sinopsis Mahaputra Episode 162

Dalam perjalanannya mencari Meera Ma, Pangeran Pratap & Raj Purohit mampir kesungai terlebih dahulu utk beristirahat, selama istirahat itu mereka masih membahas soal Meera Ma “Apakah paman Bojhraj mencintai orang lain, kalau benar begitu, itulah mengapa paman menyuruh Meera Ma utk semedi” ujar Pangeran Pratap “Tdak, pangeran, Raja Bojhraj sangat mencintai Meera Bai tapi orang lain dari pihak keluarga telah menghasutnya, hingga akhirnya Raja Bojhraj memata-matai Meera Bai” ujar Raj Purohit 

Diceritakan kalau dulu Udha Bai (saudara sang raja) meracuni terus pikiran Raja Bojhraj dgn mengatakan kalau Meera Bai punya selingkuhan, karena setiap malam Meera Bai selalu menemui selingkuhannya itu dikuil & ngobrol sepanjang malam, karena tdak percaya, akhirnya Raja Bojhraj mencoba utk memata-matai Meera Bai. Persis pada tengah malam, seperti biasa Meera Bai selalu memasuki kuilnya yg dibuat oleh suaminya, dari belakang Raja Bojhraj mulai mengikuti Meera Bai, awalnya Raja Bojhraj ragu-ragu namun Udha Bai mengajaknya utk mendengarkan apa yg dibicarakan oleh Meera Bai dgn selingkuhannya itu, dari balik pintu Raja Bojhraj & Udha Bai bisa mendengarkan kalau Meera Bai seperti sedang bercakap-cakap dgn seseorang, kemudian Raja Bojhraj langsung mendobrak pintu kuil tersebut & tiba-tiba ada sinar yg sangat terang yg menyilaukan pandangan mata mereka berdua dgn sebuah siluet yg menggambarkan Dewa Khrisna, sedangkan Meera Bai masih terus berdoa dgn khusuk, Raja Bojhraj merasa malu atas apa yg diperbuatnya & memohon ampun pada Dewa Khrisna, namun tdak bagi Udha Bai. 

Sementara itu dikerajaan Mewar, Ratu Jaywanta & Ratu Sajja juga sedang membahas soal Meera Bai “Kak Ratu Jaywanta, apakah Raja Bojhraj percaya setelah melihat Dewa Khrisna?” tanya Ratu Sajja “Saat itu Udha Bai terus menghasut & meracuni pikiran Raja Bojhraj, hingga akhirnya Raja Bojhraj memutuskan utk berbicara dari hati ke hati dgn Meera Bai kemudian Bojhraj memerintahkan Meera Bai utk pergi dari istana & melakukan jal samadhi (menenggelamkan dirinya disungai) 

Udha Bai sangat benci pada apa yg dilakukan oleh Meera Bai, Udha Bai selalu menyiksa Meera Bai, suatu hari Udha Bai menemui Meera Bai dikuilnya & memecahkan persembahan yg sudah disiapkannya utk Dewa Khrisna, ketika Meera Bai hendak membersihkannya, Udha Bai malah menginjak tangan Meera Bai hingga Meera Bai merintih kesakitan, Udha Bai sangat puas bisa menyiksa Meera Bai. Udha Bai akhirnya berhasil memaksa Raja Bojhraj utk mengusir Meera Bai dari istana, Meera Bai pergi dari istana Mewar dgn patung Dewa Khrisna ditangannya, Udha Bai sangat senang & puas melihat kepergian Meera Bai, sementara ibu kandung Raja Uday hanya bisa menangis melihat kepergian Meera Bai, Meera Bai pergi kesungai utk melakukan jal samadhi. Sinopsis Mahaputra Episode 162

Jalal yg saat itu juga dalam perjalanan menemui Meera Ma, masih membahas soal Meera Ma bareng Tansen “Apa kamu bilang? Meera Ma melakukan jal samadhi? Kalau begitu dia sudah meninggal sekarang?” ujar Jalal sambil menaruh belatinya dileher Tansen “Jadi kau mau mengajak aku utk bertemu dgn seseorang yg sudah meninggal, Tansen?” ujar Jalal “Ketika dia akan mati dgn menenggelamkan dirinya disungai, Meera Ma melihat Dewa Khrisna & Dewa Khrisna berkata datanglah ke Vrindavan, Yg Mulia” ujar Tansen 

Saat itu Meera Bai sudah siap hendak menenggelamkan dirinya kedalam sungai bersama patung Dewa Khrisna yg dibawanya seperti yg diperintahkan oleh suaminya, ketika kakinya menginjak kedalam sungai, lonceng-lonceng dikuil Meera Bai berdentang keras, tiba-tiba ketika Meera Bai hendak menenggelamkan dirinya kedalam sungai, ada sebuah suara yg memanggil Meera Bai dari belakang, ketika Meera Bai menoleh ternyata sebuah sinar yg menyilaukan dgn siluet Dewa Khrisna, Dewa Khrisna mengajak Meera Bai utk pergi ke Vrindavan, desa dimana Dewa Khrisna tumbuh hingga dewasa 

Sementara itu, saat itu Pangeran Pratap sudah sampai disebuah desa bareng Purohit “Kamu tahu pangeran, bagi orang biasa tdak mungkin bisa melihat sinar Dewa Khrisna tapi hanya Meera Ma yg bisa melihatnya” ujar Purohit “Itu benar-benar kabar yg sangat luar biasa utk didengar, Purohit” ujar Pangeran Pratap, tiba -tiba ada seorang anak kecil yg mendekati kuda Pangeran Pratap, Pangeran Pratap mencoba mengajak anak kecil itu utk melihat kudanya lebih dekat dgn menggendongnya, anak kecil itu sangat senang sekali. 

Diceritakan setelah tdak jadi menenggelamkan dirinya disungai, Meera Bai pergi ke Vrindavan juga ke Dwarika, Meera Bai terus menganggung-anggungkan Dewa Khrisna dgn lantunan lagu-lagunya yg merdu & lama kelamaan pengikut Meera Bai pun semakin hari semakin bertambah. 
Sinopsis Mahaputra Episode 162

Sementara itu Jalal & Tansen masih terus memacu laju kudanya dgn kencang, “Yg Mulia, aku mohon pelankan sedikit kudamu, kau memacunya sangat kencang sekali” ujar Tansen namun Jalal tdak menggubrisnya, Jalal terus memacu kudanya dgn kencang, tepat pada saat itu ketika Jalal & kudanya sudah memasuki desa dimana Pangeran Pratap juga sedang beristirahat disana, anak kecil yg digendong Pangeran Pratap tadi sedang menyebrang jalan, sementara Jalal sedang memacu kudanya menuju keanak kecil tersebut, semua orang tegang & panik, Pangeran Pratap yg juga melihatnya segera menyelamatkan anak kecil tersebut dari kuda Jalal seraya berkata “Jika kau tdak bisa mengontrol laju kudamu, lebih baik jangan naik kuda!” bentak Pangeran Pratap lantang “Heiii! Siapa kau yg berani beraninya mengatakan seperti itu padaku?” bentak Jalal dari atas kudanya.

Share :

Facebook Twitter Google+
Back To Top