Sinopsis Mahaputra Episode 176

Mahaputra ANTV - Sinopsis Mahaputra Episode 176, Setelah sebelumnya admin membagikan Sinopsis Mahaputra Episode 175! kali ini admin bagikan lagi episode 176 yang akan tayang di ANTV Malam Ini pada Oktober 2015. Berikut Kisah selanjutnya Mahaputra! Sinopsis By #SALLYDIANDRA
Sinopsis Mahaputra Episode 176

Dikerajaan Mughal, Delhi, ketika Jalal hendak mencoba menyobek-nyobek lukisan dirinya & Pangeran Pratap menggunakan pedangnya, tiba-tiba Pangeran Pratap muncul & menghentikan tindakan Jalal, Jalal menoleh kearah Pangeran Pratap yg berdiri didepannya “Bagaimana bisa kau mau menyobeknya? Itu adalah kenangan terindah kita berdua” ujar Pangeran Pratap “Aku tdak bisa melanggar sumpah ayah kandungku sendiri!” ujar Jalal lantang “Aku tdak mau mengingkarinya hanya demi sebuah persahabatan” ujar Jalal lagi dgn perasaan marah “Kau tdak menginginkan dukungan dariku, temanku yg baik? Kita berdua menjadi teman & melakukan semua hal bersama-sama karena Meera Ma” ujar Pangeran Pratap “Meera Ma sudah tdak ada lagi!” ujar Jalal sambil menangis “Aku tahu kenapa kau tdak ingin menjadi temanku karena kau ingin merengkuh seluruh negeri Hindustan dalam kekuasaanmu” ujar Pangeran Pratap “Sekarang, kita bicara layaknya seorang musuh!” ujar Jalal sambil menyobek-nyobek lukisan dirinya & Pangeran Pratap, sementara bayangan Pangeran Pratap menghilang begitu saja 

Dikerajaan Bijolia, pagi itu Pangeran Pratap sedang bersiap hendak mandi, ketika Pangeran Pratap sedang berjalan menyusuri koridor tiba-tiba Pangeran Pratap mendengar suara gemercing gelang kaki Ghungru “Siapa yg telah bangun pagi pagi buta begini?” Pangeran Pratap merasa penasaran, tepat pada saat itu tiba-tiba Ajabdee muncul dibelakang Pangeran Pratap seraya berkata “Selamat pagi, apa kabar?” Pangeran Pratap kaget & ketakutan ketika melihat kemunculan Ajabdee yg secara tiba-tiba “Kenapa kau bangun pagi-pagi buta begini?” tanya Pangeran Pratap heran “Aku memang selalu bangun pagi-pagi” ujar Ajabdee santai “Kau sendiri kenapa juga bangun pagi-pagi buta begini?” Ajabdee balik bertanya “Sama, aku juga selalu bangun pagi-pagi buta begini” ujar Pangeran Pratap, 

Sementara itu Jalim Singh sedang berjalan disepanjang koridor sambil tertidur dgn membawa bantal, Jalim Singh berusaha untuk tidur tapi dirinya gelisah tdak bisa tidur dgn nyenyak karena cuaca saat itu sangat panas, tiba-tiba ketika Jalim Singh sedang berjalan tanpa sengaja Jalim Singh terkantuk dinding, Jalim Singh mengernyit kesakitan namun Jalim Singh malah tertidur lagi dilantai, sedangkan Phool pagi itu juga terbangun dari tidurnya, meskipun sudah banyak pelayan yg mengipasinya tapi tetap saja Phool merasa kesal pada pelayannya, Pangeran Pratap yg saat itu sedang berdiri dikoridor istana didekat kamar Phool mendengar semua teriakan kekesalan Phool pada pelayannya. 

Ditempat Jalim Singh tertidur, Jalim Singh seperti melihat sekelebat seseorang melintas melewatinya, Jalim Singh berusaha untuk membangunkan para prajuritnya tapi tdak ada satupun prajuritnya yg bangun, Jalim Singh segera mengikuti orang yg mencurigakan itu, pada saat yg bersamaan Ajabdee sedang menceritakan ke Pangeran Pratap tentang bunga-bunga yg dia letakkan didepan patung Dewa Ganesha, sementara itu Jalim Singh masih terus mengikuti orang yg mencurigakan yg menutupi tubuhnya dgn syal besar & berjalan cepat-cepat namun tiba-tiba orang itu menghilang dari pandangan Jalim Singh & berganti dgn Pangeran Pratap yg berjalan didepannya, Jalim Singh mengira kalau orang misterius itu adalah Pangeran Pratap, oleh sebab itu Jalim Singh segera menangkapnya tapi tak lama kemudian Pangeran Pratap malah yg menghajar Jalim Singh “Jika kau menghalangi jalanku maka kau akan selalu dihajar olehku setiap saat” ujar Pangeran Pratap kesal, Jalim Singh segera meninggalkan Pangeran Pratap. Sinopsis Mahaputra Episode 176

Pangeran Pratap sedang berlatih diruang latihan, tiba-tiba Pangeran Pratap melihat ada seseorang yg memasuki ruang latihan, Pangeran Pratap segera mencari tahu siapa orang misterius tersebut sambil berjaga jaga dgn belatinya, ketika orang misterius itu mendekat, Pangeran Pratap segera berbalik & hendak menghajar orang tersebut, orang itu langsung membuka penutup tubuhnya ternyata orang itu adalah Chakrapani “Chakrapani, kenapa kau masuk keruangan ini dgn cara seperti itu?” tanya Pangeran Pratap heran “Pangeran Pratap, selamatkan aku, tolong aku, pernikahanku akan berlangsung tdak lama lagi, tolong, pangeran, selamatkan aku” Pangeran Pratap merasa geli dgn ulah Chakrapani, Pangeran Pratap tertawa terbahak-bahak melihat tingkah temannya ini “Orang tua pengantin perempuan tinggal di Bijolia” ujar Chakrapani cemas, pada saat yg bersamaan Ajabdee sedang menyanyikan lagu pujian bhajan untuk Dewa Khrisna sambil merangkai kalung bunga untuk Dewa Khrisna “Waaah, dia itu bernyanyi seperti ibuku” ujar Pangeran Pratap kagum, Pangeran Pratap & Chakrapani segera keluar ruangan latihan untuk melihat siapa yg sedang menyanyi lagu pujian bhajan tersebut. Semua orangpun terbangun begitu mendengar nyanyian bhajan Ajabdee, termasuk Raja Mamrat Ji & Ratu Hansa, ketika Chakrapani & Pangeran Pratap melihat siapa yg sedang menyanyikan lagu pujian bhajan, Chakrapani merasa heran ketika melihat Ajabdee yg bernyanyi “Waah, ternyata seorang pelayan bisa bernyanyi dgn sangat merdunya” ujar Chakrapani “Huussss!!! Dia itu bukan pelayan! Dia itu putri kerajaan Bijolia!” jelas Pangeran Pratap, Pangeran Pratap & Chakrapani masih terus mengikuti Ajabdee yg saat itu sedang melakukan aarti pada seekor sapi dikandang, Ajabdee bernyanyi sambil memberikan rumput untuk sapi, Chakrapani kembali merasa heran dgn perilaku Pangeran Pratap yg terus menerus memperhatikan Ajabdee dgn perasaan kagum, begitu pula ketika Ajabdee melakukan pooja didepan pohon tulsi, Chakrapani kembali merasa heran dgn perilaku Pangeran Pratap “Pangeran, kau ini kenapa?” tanya Chakrapani penuh selidik “Nyanyian pujian bhajan ini mengingatkan aku akan Meera Ma & temanku” ujar Pangeran Pratap sambil menangis sedih 

Sementara itu ditempat Jalal dikerajaan Mughal, Jalal sedang berlatih pedang dgn para prajuritnya yg mampu dilumpuhkan dgn mudah “Hari ini aku akan terus menerus berlatih pedang!” ujar Jalal sambil terus berlatih pedang sambil memikirkan bagaimana caranya menghancurkan Pangeran Pratap.

Share :

Facebook Twitter Google+
Back To Top