Sinopsis Mahaputra Episode 177

Mahaputra ANTV - Sinopsis Mahaputra Episode 177, Setelah sebelumnya admin membagikan Sinopsis Mahaputra Episode 176! kali ini admin bagikan lagi episode 177 yang akan tayang di ANTV Malam Ini pada Oktober 2015. Berikut Kisah selanjutnya Mahaputra! Sinopsis By #SALLYDIANDRA
Sinopsis Mahaputra Episode 177

Dikerajaan Bijolia, Raja Mamrat Ji & Ratu Hansa sedang berbincang-bincang dikamar Ratu Hansa “Ratu Hansa, anak laki-lakiku akan menggenakan kalung yg sama seperti yg aku pakai kali ini” ujar Raja Mamrat Ji bangga sambil memberikan kalung utk anak laki-lakinya itu yg masih bayi, Ratu Hansa segera memberikan kalung pemberian Raja Mamrat Ji keanak bayinya, dipintu masuk sekilas Ratu Hansa melihat kehadiran Ajabdee yg hendak menemuinya namun tdak jadi masuk karena dilihatnya ada ayahnya dikamar ibunya

Ratu Hansa jadi merenung memikirkan bagaimana caranya agar Ajabdee bisa masuk kekamarnya “Ratu Hansa, ada apa?” Raja Mamrat Ji rupanya bisa melihat raut muka Ratu Hansa yg sedang melamun memikirkan sesuatu “Raja Mamrat Ji, kau seharusnya jalan-jalan keluar istana kita ini, melihat-lihat sekitar istana kita” Raja Mamrat Ji akhirnya menyetujui saran dari Ratu Hansa, diapun keluar meninggalkan Ratu Hansa, sepeninggal Raja Mamrat Ji, Ratu Hansa memanggil Ajabdee yg masih bersembunyi dibalik pintu, dgn ragu-ragu Ajabdee segera masuk kedalam kamar ibunya seraya berkata “Ibu, aku telah membuat sesuatu utk ayah & ibu, apakah ibu bisa mengenakan ini pada saat perayaan pemilihan nama utk adikku?” pinta Ajabdee sambil memberikan sebuah aksesoris ke Ratu Hansa “Coba sini, berikan pada ibu” Ratu Hansa senang sekali melihat hadiah dari Ajabdee, kemudian Ajabdee juga memberikan dua gelang utk Ratu Hansa, Ratu Hansa meminta Ajabdee utk membantunya mengenakan gelang itu, Ajabdee tersenyum senang ketika melihat ibunya menyukai hadiah pemberiannya “Lalu apa yg ingin kau berikan pada ayahmu, coba ibu lihat” Ajabdee memberikan sebuah kalung buatannya pada ibunya “Bagus sekali, sayang” puji Ratu Hansa sambil melihat kalung buatan Ajabdee “Kau lebih baik memberikan hadiah ini langsung pada ayahmu, ibu percaya dia pasti akan memaafkanmu” ujar Ratu Hansa sambil memberikan kalung itu kembali ke Ajabdee namun Ajabdee merasa ketakutan tapi Ratu Hansa meyakinkan Ajabdee, akhirnya Ajabde mau memberikan kalung itu ke ayahnya langsung 

Dikoridor istana, ketika Ajabdee sedang berlari-lari menyusuri koridor istana, Ajabdee bertemu dgn Pangeran Pratap & Chakrapani “Ajabdee, dimana ibumu, Maharani Hansa?” Ajabdee kemudian menunjukkan jalan menuju kekamar ibunya, Pangeran Pratap & Chakrapani segera berlalu meninggalkannya, tak lama kemudian Ajabdee sudah sampai didekat kamar ayahnya, Ajabdee masih memikirkan tentang ucapan ayahnya ketika ayahnya marah padanya, Ajabdee merasa takut utk bertemu dgn ayahnya secara langsung, Ajabdee lalu menaruh kalung buatannya itu ditengah jalan masuk kamar ayahnya, dgn harapan agar ayahnya bisa melihat kalung buatannya, namun ketika Raja Mamrat Ji keluar dari kamarnya, Ajabdee segera bersembunyi dibalik pintu, namun sayangnya Raja Mamrat Ji tdak melihat kalung buatan Ajabdee yg ditaruh dilantai, Raja Mamrat Ji malah menginjak kalung tersebut & terus berjalan tanpa melihatnya sama sekali, Ajabdee merasa sedih melihatnya 

Dikamar Ratu Hansa, Ratu Hansa sedang memberikan pakaian utk Chakrapani “Jika aku memiliki banyak waktu pasti aku akan mengaturnya lebih baik lagi” ujar Ratu Hansa “Ini saja sudah sangat bagus sekali utkku, Maharani Hansa” puji Chakrapani tulus “Baiklah, mari aku kenalkan kau dgn Putri Phool & Putri Ajabdee” ujar Ratu Hansa 

Di kerajaan Mughal, Delhi, Jalal sedang berlatih pedang sambil memikirkan ucapan Maham Anga yg masih terngiang ditelinganya tentang Pangeran Pratap, tepat pada saat itu Maham Anga menghampiri dirinya seraya berkata “Ibu bahagia melihatmu, kau sedang berlatih pedang utk mendapatkan cintamu & dgn begitu kau juga akan membunuh Pangeran Pratap & setelah membunuh Pangeran Pratap, semua orang akan tahu bahwa tdak ada seorangpun yg bisa mengacaukanmu!” Jalal hanya terdiam mendengarkan ucapan Maham Anga. Sinopsis Mahaputra Episode 177
Sinopsis Mahaputra Episode 177

Di kerajaan Bijolia, dikoridor istana dekat kamar Phool, Pangeran Pratap & Chakrapani merasa heran ketika Phool marah-marah sambil melemparkan semua barang-barangnya hingga terpental keluar kamar, ketika Phool keluar dari kamarnya, Phool menunjukkan perilaku yg sopan pada Chakrapani seolah olah tdak terjadi apa-apa barusan, Phool bertanya “Siapa kau?” Pangeran Pratap langsung mentertawakan dirinya, saat itu Phool sedang menggunakan masker putih diwajahnya, Phool merasa kesal melihat Pangeran Pratap yg tertawa terbahak-bahak didepannya “Kenapa kau tertawa? Memangnya ada yg lucu?” ujar Phool kesal “Aku bukannya mentertawakanmu tapi aku mentertawakan temanku ini karena dia tadi tdak ketakutan tapi setelah melihatmu, dia jadi ketakutan” ujar Pangeran Pratap sambil terus tertawa terpingkal-pingkal melihat Phool yg menggunakan masker putih 

Dikerajaan Mughal, Delhi, Bhairam Khan mencoba memberikan sedikit nasehat ke Jalal “Jalal, kau tdak perlu bertarung dgn Pangeran Pratap di Bijolia” ujar Bhairam Khan, sementara itu dikerajaan Bijolia, Pangeran Pratap & Chakrapani masih terus-menerus tertawa didepan Phool, Phool semakin sebal dgn Pangeran Pratap. Kembali ke kerajaan Mughal, Bhairam Khan masih memberikan nasehat ke Jalal “Jalal, kau harus bertarung dgn aku terlebih dulu & kalau kau bisa mengalahkan aku maka kau bisa mengalahkan Pangeran Pratap!” Jalal menerima tantangan Bhairam Khan, tak lama kemudian Jalal bertarung dgn Bhairam Khan “Berapa kali kau bertarung dgn Pangeran Pratap? Dari wajahmu saja, aku bisa melihat kalau kau ini tdak bisa mengalahkan Pangeran Pratap!” ejek Bhairam Khan 

Dikerajaan Bijolia, Pangeran Pratap & Chakrapani masih terus tertawa-tawa bersama-sama, Phool semakin kesal dgn mereka lalu Pangeran Pratap memberikan Phool sebuah cermin agar Phool bisa melihat seperti apa wajahnya, Phool kaget ketika melihat wajahnya dicermin, Phool segera menghapus mukanya dgn kain yg diberikan oleh pelayanannya namun bukanya bersih tapi muka Phool tambah coreng moreng, Pangeran Pratap & Chakrapani kembali tertawa terbahak-bahak ketika melihat Phool, Phool kembali bercermin & melihat wajahnya yg semakin parah, Phool segera menghapusnya dgn air hingga bersih, saat itu Jalim Singh menghampiri mereka & merasa heran “Ada apa ini? Apa yg terjadi?” tanya Jalim Singh “Kenapa kau tdak membawa kelopak bunga mawar?” ujar Phool kesal ketika melihat kakaknya datang “Aku ini seorang ksatria maka bagaimana bisa aku membawa kelopak bunga mawar utkmu?” melihat hal ini Pangeran Pratap semakin usil & menggoda Phool juga Jalim Singh 

DiKerajaan Mughal, Delhi, Maham Anga nampak tersenyum puas ketika melihat Jalal mampu mengalahkan Bhairam Khan “Sekarang kau lihat kan, Bhairam Khan, kalau Jalalku mampu mengalahkanmu!” ujar Maham Anga bangga “Tapi ini tdak cukup utk mengalahkan Pangeran Pratap, Maham Anga, tolong terimalah saranku ini” ujar Bhairam Khan “Maham Anga, kau bilang perempuan yg mana?” tanya Jalal “Jalal, lebih baik kau ikuti saran Bhairam Khan” ujar Maham Anga.

Share :

Facebook Twitter Google+
Back To Top