Sinopsis Mahaputra Episode 190

Mahaputra ANTV - Sinopsis Mahaputra Episode 190, Setelah sebelumnya admin membagikan Sinopsis Mahaputra Episode 189! kali ini admin bagikan lagi episode 190 yang akan tayang di ANTV Malam Ini pada Oktober 2015. Berikut Kisah selanjutnya Mahaputra! Sinopsis By #SALLY DIANDRA
Sinopsis Mahaputra Episode 190

Dikerajaan Bijolia, Rao Surtan Singh & Gohar Jaan masih memperhatikan keranjang yg berisi makanan buatan Gohar yg dibuang oleh Phool didekat pagar halaman depan istana, tiba-tiba Rao Surtan Singh menjerit ketika melihat Pangeran Pratap sedang berjalan menuju kearah mereka “Gohar, kita tdak bisa memasuki istana karena Pangeran Pratap sedang menuju kesini” Rao Surtan Singh tiba-tiba menggunakan selendangnya & berpura-pura diam seperti patung, Gohar sangat kesal melihat ulah Rao Surtan Singh “Aku tdak tahu kenapa Jalal menyuruh aku utk menyelamatkan nyawa Rao Surtan Singh?” tak lama kemudian seekor tikus menghampiri keranjang yg berisi makanan tersebut, tikus itu mulai memakannya “Jika tikus ini memakannya maka semua orang akan mencurigai aku!

Gohar segera mengambil selendang yg dipakai oleh Rao Surtan Singh utk menutupi tikus & keranjang makanan tersebut agar Pangeran Pratap tdak melihatnya, sementara Rao Surtan Singh langsung bersembunyi dibalik pagar sambil memperhatikan Pangeran Pratap yg terus berjalan kearahnya. Ketika Pangeran Pratap telah sampai didepan mereka, Gohar & Rao Surtan Singh berusaha utk tenang, namun tepat pada saat itu salah satu prajurit mengabarkan kalau Pangeran Pratap telah ditunggu oleh Raja Mamrat digerbang utama istana, Pangeran Pratap pun langsung menuju kesana tanpa melihat sedikitpun kearah Gohar & keranjang makanan tersebut, sepeninggal Pangeran Pratap, Gohar merasa lega, Rao Surtan Singh langsung melompat kearah Gohar, tiba-tiba ada suara dibelakang mereka “Gohar, dupattamu jatuh, aku akan mengambilkannya utkmu” Gohar & Rao Surtan Singh panik ketika mengetahui Jalim Singh ada dibelakang mereka “Jangan, biarkan saja dupatta itu, tdak usah diambil” ujar Rao Surtan Singh “Pertama-tama kita akan meletakkannya ditempat yg tepat” ujar Gohar dgn senyumnya yg menawan 

Diluar gerbang utama kerajaan Bijolia, Pangeran Pratap melihat keamanan istana Bijolia dimana para prajurit siap siaga berjaga dibenteng istana, Raja Mamrat Ji juga ada disana “Raja Mamrat Ji, aku telah mengatakan pada Purohit Ji kalau pernikahan Chakrapani & Sobhagyawati akan dilaksanakan di istanamu ini” ujar Pangeran Pratap

Ditenda Mahmood Shah, salah satu ajudan Mahmood Shah membaca surat yg dikirimkan oleh Jalal yg mengabarkan bahwa Jalal mengintimidasi mereka, Jalal meminta agar Mahmood Shah mengembalikan semua uangnya, Mahmood Shah kesal “Aku akan mengambil keuntungan diantara peperangan Pangeran Pratap & Jalal!” 

Ditempat yg sepi, Rao Surtan Singh sedang menguburkan tikus yg mati gara-gara memakan makanan buatan Gohar, Gohar hanya memperhatikan saja ketika semuanya telah selesai tiba-tiba salah satu prajurit Bijolia mengabarkan pada Gohar kalau ada sebuah hadiah yg dikirimkan utk Gohar. Sinopsis Mahaputra Episode 190

Dikamar Phool, Phool sedang menangis sedih, Ajabde ada disana mencoba utk menghiburnya “Ajabde, kau tahu kalau aku tdak bisa membuat makanan utk Pangeran Pratap, apa yg akan dia pikirkan kalau dia tahu kenyataan sebenarnya tentang aku” ujar Phool sambil menangis “Jangan sedih, kau itu pemberani & kau tdak bisa dikalahkan dari siapapun, itulah kelebihanmu” Ajabde menghibur Phool “Itu tdak menjadi masalah buatku apakah Pangeran Pratap menyukai aku atau tdak” ujar Phool sedih 

Dikamar Gohar, Gohar mendapatkan sebuah hadiah berupa karpet kecil “Rao Surtan Singh, aku yakin ada sebuah pesan didalamnya utkmu” Gohar & Rao Surtan Singh segera menggelar karpet kecil itu kemudian meraba-raba dimana suratnya berada, hingga akhirnya dia menemukan surat tersebut, Gohar segera menyobek belakang karpet & segera mengambil surat tersebut namun Rao Surtan Singh langsung merebutnya & membaca isi surat tersebut
Sinopsis Mahaputra Episode 190

Gohar tdak suka melihat ulah Rao Surtan Singh, Gohar segera merebut surat itu dari tangan Rao Surtan Singh & membacanya “Aku akan segera membunuhnya sekarang juga & tdak ada seorangpun yg akan tahu semuanya” namun ternyata terjadi perdebatan diantara mereka, sehingga mereka berdua kembali saling berkelahi hingga terjatuh dikursi, Rao Surtan Singh berhasil membekuk Gohar yg saat itu hendak menusukkan belati kecilnya keleher Rao Surtan Singh, namun Rao Surtan Singh berhasil menyorongkan belati itu keleher Gohar hingga akhirnya terjadi kesepakatan kalau mereka tdak akan saling menusukkan belati tersebut, Rao Surtan Singh segera melepaskan tangannya & cengkramannya ditubuh Gohar kemudian mereka berdiri “Aku akan mendukungmu, Gohar!” ujar Rao Surtan Singh 

Kedua orang tua Chakrapani datang ke kerajaan Bijolia, mereka disambut oleh Ratu Hansa & Raja Mamrat Ji “Ibu, semua ini terjadi karena bantuan Pangeran Pratap!” puji Chakrapani, ibu Chakrapani merasa senang & berterima kasih pada Pangeran Pratap “Tapi bukan hanya Pangeran Pratap yg melakukannya, aku juga ikut membantu melakukan sesuatu buat kau” ujar Phool tdak mau kalah, kemudian Phool mengatakan sesuatu pada Ajabde tiba-tiba Raja Mamrat Ji malah marah ke Ajabde, Ajabde hanya diam saja “Ajabde, ayahmu selalu membentakmu meskipun didepan teman-temanmu” ujar Pangeran Pratap, Ajabde hanya terdiam 

Tak lama kemudian keluarga Sobhagyawati datang, Ratu Hansa memanggil pelayannya yg membawakan nampan aarti namun tdak datang juga, semua orang menanyakan dia ternyata Gohar yg datang sambil membawa nampan aarti “Maaf Ratu Hansa, pelayan anda harus pulang kerumahnya karena ayah mertuanya sedang sakit” Gohar berbohong pada Ratu Hansa karena pada kenyataannya pelayan itu dibunuh oleh Gohar, dinampan aarti itu ada dua buah kapur barus, nenek Sobhagyawati memperhatikan kapur barus itu terus menerus, ketika Ratu Hansa hendak melakukan aarti pada Sobhagyawati, Ratu Hansa kehilangan kapur barus tersebut, Sobhagyawati tahu itu pasti kerjaan neneknya yg suka mencuri, Ajabde berusaha mengambil nampan aarti itu & Sobhagyawati meminta kapur barus yg diambil oleh neneknya & memberikannya ke Ajabde “Nah, ini kapur barusnya sudah ada” ujar Ajabde sambil memberikan nampan aarti itu ke ibunya, kemudian Ratu Hansa melakukan aarti utk Sobhagyawati 

Ditempat orang orang Afghanistan, mereka sedang bersiap-siap merubah penampilan mereka seperti orang-orang Rajput sambil berteriak “Hidup Mewar! Hidup Mewar! Hidup Mewar!”

Share :

Facebook Twitter Google+
Back To Top