Sinopsis Mahaputra Episode 236

Mahaputra ANTV - Sinopsis Mahaputra Episode 236, Setelah sebelumnya admin membagikan Sinopsis Mahaputra Episode 235! kali ini admin bagikan lagi episode 236 yang akan tayang di ANTV Malam Ini pada November 2015. Berikut Kisah selanjutnya Mahaputra! Sinopsis By #Sally Diandra
Sinopsis Mahaputra Episode 236

Di tenda Raja Maldev Singh, Raja Maldev Singh menanyakan perbuatan Pangeran Pratap yg berani memasuki tenda tempatnya beristirahat “Apakah ini skemamu yg baru utk melawan kami, seperti kamu yg telah di lantik utk tdak mengambil senjatamu dalam perang?” Phool yg saat itu juga berada di tenda tersebut terperangah begitu mendengar ucapan kakeknya, Raja Maldev Singh menegaskan hal itu “Ada baiknya kalau kamu tdak menikah dgn keluarga ini, Phool, dia ini pengecut dgn menyamar sebagai orang pemberani” ejek Raja Maldev Singh, kemudian Raja Maldev Singh menyuruh prajuritnya utk menangkap Pangeran Pratap “Tangkap Pangeran Pratap! Sebelum dia berfikir utk melarikan diri dari sini!” Pangeran Pratap langsung menghentikan prajurit Marwar dgn gesture tubuhnya agar mereka menyingkir darinya, Raja Maldev Singh terkejut ketika melihat prajuritnya yg mengepung Pangeran Pratap langsung melangkah mundur menghindar dari Pangeran Pratap “Maafkan aku Maharaja Maldev Singh tapi cucumu lebih pintar daripada kamu, dia telah mengatakan pada prajuritnya kalau aku pasti tdak akan datang kesini jika aku ingin melarikan diri, jika aku pengecut maka aku tdak akan berfikir utk datang sendiri ke tenda musuhku dimana terdapat banyak prajuritnya di sekitarnya” ujar Pangeran Pratap Raja Maldev Singh nampak tdak suka dgn ucapan Pangeran Pratap “Aku bahkan tdak mempunyai waktu utk mendengarkan omong kosong itu, aku telah memutuskan tehnik berperangku hari ini! Katakan tujuanmu!” ujar Raja Maldev Singh kesal “Tujuanku datang kesini utk menghentikan kamu dalam perang, Maharaja Maldev Singh” Raja Maldev Singh tersenyum sinis “Aku harus menghentikannya begitu saja?” Pangeran Pratap menawarkan perdamaian pada Raja Maldev Singh “Kamu pikir aku tdak tahu rencana apa yg sedang kamu pikirkan? Kamu bilang tdak ada pertempuran & membangun sebuah perdamaian tapi kamu telah membunuh anakku!” bentak Raja Maldev Singh “Aku bisa merasakan penderitaanmu, Maharaja Maldev Singh, aku bahkan sangat berterima kasih atas kesalahan ini” Phool sangat bingung dgn ucapan Pangeran Pratap “Cepat atau lambat Raja Ram Sigh akan terluka juga olehku tapi aku sadar kalau aku harus menghentikan peperangan ini karena siapapun yg menderita di perang ini adalah hanya salah satu dari kita saja” 

Raja Maldev Singh kemudian membandingkan Pangeran Pratap dgn para leluhurnya yg terkenal sangat pemberani tapi Pangeran Pratap seperti seorang perempuan, Pangeran Pratap tahu kalau mentalitasnya masih baik, dirinya bisa saja pergi sejauh mungkin jika dia ingin menghina seseorang “Jika hal ini tdak begitu penting buatku maka aku tdak akan datang kesini, kamu memang bebas mengatakan apa saja yg ingin kamu katakan tapi aku tdak akan mundur selangkahpun dari keputusanku sekarang” Raja Maldev Singh juga memiliki pendapat yg sama, dirinya tetap akan melawan Pangeran Pratap & pasukannya “Jika pasukan Mewar yg tersisa adalah pasukan pengecut sama seperti kamu maka kami akan segera mengembalikan kalian pulang ke kampung halaman kalian!” ejek Raja Maldev Singh 

Di tenda pasukan Mewar, Rawat Ji mengkonfirmasi ucapan Raja Mamrat Ji, Raja Uday Singh kaget ketika mengetahui kalau Pangeran Pratap telah di tangkap oleh pasukan Marwar, Raja Uday Singh segera merencanakan menyerang pasukan Marwar saat itu juga “Rawat Ji, siapkan pasukan kita!” Rawat Ji menyetujuinya, sementara itu Raja Maldev Singh menolak utk tunduk pada semua ucapan Pangeran Pratap “Jika kamu melawan perang & lebih menyukai kedamaian, mengapa kamu membunuh para prajuritku secara brutal? Aku sebenarnya juga telah memutuskan utk tdak berperang dgn kamu, Pangeran Pratap, tapi kemudian aku melihat mayat mayat prajuritku yg bergelimpangan, mereka semua dibunuh secara brutal!” Pangeran Pratap tdak mempunyai petunjuk utk itu “Seluruh negeri Rajputana tahu kalau setiap prajurit yg telah mati akan diberikan penghormatan ketika dia meninggal, tdak menjadi masalah jika itu prajurit kami atau dari pihak musuh, secara agama kami melaksanakan upacara terakhir mereka sesuai dgn tradisi kami, bagaimanapun juga Mewar telah mencoba utk membuat hubungan dgn Marwar lalu bagaimana bisa kamu melakukan hal ini pada mereka?” Sinopsis Mahaputra Episode 236

Raja Maldev Ji tetap menginginkan sebuah jawaban siapa yg telah membunuh prajuritnya itu “Aku hanya membunuh mereka, tapi mereka itu bukan prajurit Marwar melainkan pasukan Mughal, mereka memang pantas utk di hukum karena mereka mencoba utk memasuki tanah kita dgn berpura pura menjadi teman kita” Raja Maldev Singh mulai penasaran “Siapa yg mengirim mereka?”, “Jalal! Dia ingin kita bertarung satu sama lain, beberapa prajurit Mughal telah mengatakannya padaku kalau kamu telah membimbing mereka menuju ke tanah mereka sebelum mereka melarikan diri” semua orang terkejut mendengar sepotong informasi ini, Raja Maldev Singh menolak melakukan itu semua “Kami orang Rajput tdak pernah menyerang dari belakang atau menyerang seseorang yg tdak bersenjata, kami selalu menyerang dari depan” Pangeran Pratap mengetahui ha itu dgn baik “Pada waktu itu, kita mempercayai mereka, aku setuju kalau aku salah dalam mempercayai mereka tapi sekarang katakan padaku siapa yg bermain main disini, aku atau Mughal?” guru Raghvendra juga menambahkan kalau antara Mewar & Marwar telah mengetahui semua tentang permaianan Jalal utk membuat mereka saling bertarung satu sama lain “Kalian berdua telah kehilangan beberapa prajurit kalian yg pemberani, kita harus segera menyelesaikan perang ini secepat mungkin” salah satu menteri Raja Maldev Singh setuju dgn pendapat Pangeran Pratap & guru Raghvendra, Raja Maldev Singh sangat sedih begitu mengetahui hanya dia yg ingin menikmati kekalahan Mewar “Baiklah, aku setuju menghentikan perang ini dgn satu syarat! Aku tdak pernah memaafkan Raja Uday Singh utk kesalahannya sampai sekarang,, bagaimana kamu bisa membayar semuan kesalahannya ini, Pangeran Pratap?” sindir Raja Maldev Singh, 


Pangeran Pratap langsung berjalan ke depan & siap hendak meminta maaf sambil membungkukkan badannya di depan Raja Maldev Singh utk meminta pengampunan atas semua kesalahan ayahnya, Raja Maldev Singh menghargai kepintarannya “Dgn berakhirnya perang ini maka semua orang mendapatkan keuntungan khususnya kerajaan Mewar karena merupakan daerah yg kecil, hal itu pasti akan menakutkan Mughal dgn mudah, datang & tunduklah padaku didepanku jika kamu ingin menghentikan perang ini! Tdak ada seorangpun yg bahagia dgn membalikkan keadaan ini!” sekilas Pangeran Pratap melirik ke arah gurunya, guru Raghvendra hanya mengangguk, kemudian Pangeran Pratap melakukan hal itu, sementara Phool menangis melihat Pangeran Pratap berbuat demikian di depan kakeknya, belum juga Pangeran Pratap membungkuk di depan Raja Maldev Singh, Raja Maldev Singh segera menghentikan Pangeran Pratap tepat pada waktunya “Aku harus memuji kamu utk rasa cintamu pada tanah airmu, kamu telah bertarung dgn begitu banyak musuh sendirian & sebelumnya kamu juga telah setuju utk membungkukkan badanmu di depanku jadi apakah kamu kira begitu mudah mendapatkan pengampunan Rajputana? Aku memang sangat terkesan dgn rasa cintamu pada tanah airmu tapi seharusnya itu tdak perlu kamu lakukan, aku akan berdamai jika ayahmu yg melakukan hal itu” Pangeran Pratap langsung menghentikan ucapan Raja Maldev Singh  sambil mengacungkan tangannya

“Hentikan, Maharaja Maldev Singh! Aku bisa mentoleransi semua penghinaanmu, kamu selalu mengejekku sejak dulu karena aku menginginkan perdamaian lebih dari apapun, aku hanya memikirkan semua orang tapi keegoisanmu itu tdak menyenangkan, kamu telah menguji kesabaranku dgn mengatakan demikian, aku akan menjawab dgn tepat” ujar Pangeran Pratap sengit Raja Maldev Singh mengingatkan Pangeran Pratap kalau dirinya berada di tenda miliknya jadi Pangeran Pratap harus memikirkannya dgn bijaksana “Setiap hembusan nafasmu tergantung padaku sekarang, Pangeran Pratap, agar kamu bisa bertahan hidup!” salah seorang prajurit memasuki tenda & mengabarkan kalau Raja Uday Singh dalam perjalanan menuju ke tempat mereka dgn pasukan Mewar & Raja Mamrat Ji bersama mereka juga, semua orang terkejut mendengarnya. Pada saat yg bersamaan Raja Uday Singh terlihat sudah mencapai tenda kerajaan Marwar bersama pasukannya. Raja Maldev Singh menganggap ini semua adalah rencana Pangeran Pratap, dia langsung menyuruh anak buahnya utk bersiap siap perang, 

Ajudan Raja Maldev Singh segera pergi bersama prajuritnya, Raja Maldev Singh marah pada Pangeran Pratap karena dia mengira Pangeran Pratap telah merencanakan ini semua, Pangeran Pratap mencoba menjelaskannya tapi gagal “Tangkap dia!” Raja Maldev Singh menyuruh prajuritnya utk menangkap Pangeran Pratap, saat Pangeran Pratap hendak di bunuh oleh para prajurit yg berusaha menangkapnya, Guru Raghvendra menghentikannya sambil berkata “Letakkan senjatamu, Pangeran Pratap & menyerahlah dgn sendirinya” Pangeran Pratap mematuhi permintaan gurunya, Phool yg tdak tahan melihat Pangeran Pratap diperlakukan seperti itu berusaha menjelaskan sikap Pangeran Pratap namun Raja Maldev Singh tdak mempercayainya “Kamu berusaha mendukung orang yg datang utk membunuh kakekmu? Kamu telah buta oleh perasaanmu sendiri, Phool, bagaimana bisa kamu memaafkannya? Dia telah berusaha utk membunuh ayahmu!” Phool kembali mencoba utk menjelaskannya ke kakeknya “Lebih baik kamu pergi saja!” Phool pun akhirnya berlalu dari tempat itu dgn sedih 

Sementara itu Raja Uday Singh juga nampak tdak bahagia ketika mengetahui kalau Raja Maldev Ji menangkap anaknya “Aku tdak akan membiarkan Maharaja Maldev Singh!” ujar Raja Uday Singh lantang dari atas kudanya, Sinopsis Mahaputra Episode 236

Phool sedang berbicara dgn ayahnya yg saat itu masih pingsan & terbaring di tempat tidurnya “Ayah, cuma kamu yg bisa menyelamatkan Pangeran Pratap sekali lagi, perang akan dimulai lagi, dia mungkin telah menyerang kamu sebelumnya tapi aku merasa kalau aku masih mempercayainya, dia melukaimu karena tdak sengaja, dia tdak bermaksud melukaimu, aku setuju kalau dia telah melukai aku berulang kali tapi dia itu tdak pernah bohong padaku, ayah, dia benar benar ingin menghentikan perang ini tapi kakek tdak mempedulikannya, hanya ayah yg bisa menghentikan perang ini sekarang” ujar Phool sambil memegang tangan ayahnya & menangis, tiba tiba Phool merasakan ada gerakan di tangan ayahnya, tiba tiba ayah Phool mengigau dgn menyebut nama Pangeran Pratap “Pangeran Pratap tdak bersalah ,,,, Pangeran Pratap tdak bersalah, Pangeran Pratap tdak bersalah” Phool sangat senang, ayahnya sudah siuman, Phool segera berteriak memanggil tabib 

Di medan pertempuran, Raja Maldev Singh menjelaskan pada pasukannya tentang skema peperangan mereka hari ini, dia juga memberikan pidato tentang membunuh semua orang yg telah menipu mereka, tiba tiba Raja Ram Singh yg baru saja siuman menghampiri mereka dgn luka di lehernya yg sudah terbalut “Ayah, aku mohon hentikan semua ini!”, “Lebih baik kamu istirahat saja karena kamu belum sembuh benar, aku akan membuat Mewar membayar semua luka lukamu & penderitaanmu itu dgn darah mereka” namun Raja Ram Singh menolak ucapan ayahnya “Pangeran Pratap menyerang aku dgn tdak sengaja, ayah, aku bisa melihat penyesalan & penderitaan di matanya utkku” kemudian Raja Ram Singh berkata pada pasukannya “Tdak ada gunanya membunuh saudara saudaramu sendiri!” ajudan Raja Maldev Singh setuju dgn ucapan Raja Ram Singh tapi kemudian menunjuk ke Raja Uday Singh yg telah memimpin seluruh pasukannya menuju ke tenda mereka, Raja Maldev Singh tdak akan membiarkan mereka pergi kali ini, Pangeran Pratap yg sedari tadi mendengarkan pembicaraan mereka, mencoba angkat bicara “Jika kamu mengira kalau kami telah menipu kamu & menghina kamu maka aku mempunyai satu saran utk kamu” ujar Pangeran Pratap 

Di kerajaan Mewar, Ratu Jaywanta menegur prajurit Mewar yg membiarkan Veera Bai pergi keluar sendirian “Saat ini sedang perang & setiap orang sedang bertempur!” semua prajurit meminta maaf pada Ratu Jaywanta sementara Ratu Bhatyani menyela pembicaraannya dgn mengatakan “Biarkan saja, kak, permasalahannya akan segera berlalu dgn sendirinya” Ratu Jaywanta segera membubarkan prajuritnya & menoleh kearah Ratu Bhatyani seraya berkata “Dia itu salah satu dari kita! Bagaimana bisa kamu mengatakan seperti itu?” Ratu Bhatyani menolak fakta tersebut “Dia itu dipaksakan utk menjadi bagian dari kita”, “Kamu & Rani Sajja Bai datang ke istana ini setelah aku, bagaimana perasaaanmu jika aku melakukan hal yg sama seperti yg kamu lakukan ini?” ujar Ratu Jaywanta kesal “Tapi itu situasinya berbeda, kak”, “Buatku sama, Rani Bhatyani! Kita ini tdak hanya seorang perempuan tapi juga Ratu Mewar, Rana Ji akan mengambil tanggungjawab ini jika dia ada disini tapi sekarang ini adalah tanggungjawab kita, kita bisa saja mempunyai banyak perbedaan tapi Veera Bai adalah tanggungjawab kita! Kita harus menjaganya & menghormati juga menghargainya” Ratu Bhatyani akhirnya hanya bisa pasrah & menyetujui ucapan Ratu Bhatyani “Kita seharusnya mengembalikan dia kerumahnya, aku tahu kemana dia pergi” sindir Ratu Bhatyani, Ratu Jaywanta memohon pada Ratu Bhatyani utk menyampingkan perbedaan yg ada sekali saja utk saat ini, tak lama kemudian mereka pergi bersama sama 

Pasukan Mewar & pasukan Marwar kembali saling berhadap hadapan satu sama lain, Raja Maldev Singh akhirnya menerima tawaran perdamaian yg diajukan oleh Pangeran Pratap, Raja Uday Singh juga menanyakan hal yg sama pada Pangeran Pratap, Pangeran Pratap menjelaskan bahwa bagi Raja Maldev Singh perang ini hanyalah utk menyenangkan egonya saja “Aku telah memutuskan hanya demi egonya, kita tdak akan mengambil resiko utk seluruh Rajputana, aku sendirian memang tdak cukup & aku sudah memberikan solusi pada Maharaja Maldev Singh, kalau aku akan bertarung dgn seseorang yg dia inginkan utk mewakili Marwar, siapapun yg kalah harus bisa menerima kekalahannya” Raja Uday Sing sebenarnya tdak ingin mengikuti usulan Pangeran Pratap karena hal itu bisa saja berbahaya utk Pangeran Pratap tapi Pangeran Pratap bersikeras akan melakukannya “Kamu tdak akan terhindar tanpa bertarung dgn seseorang yg berasal dari pihakmu sendiri, aku telah memilih guru Raghvendra yg akan bertarung melawan kamu” semua orang terkejut mendengar ucapan Raja Maldev Singh, Raja Maldev Singh langsung mengingatkan guru Raghvendra pada dharmanya, guru Raghvendra setuju dgn hal tersebut, begitu pula Pangeran Pratap “Pertarungan ini akan berlangsung sampai salah satu dari kalian mati!” Raja Uday Singh nampak tdak senang mendengar ucapan Raja Maldev Singh tapi tdak ada pilihan lain baginya 
Sinopsis Mahaputra Episode 236

Berita tentang pertarungan guru Raghvendra & Pangeran Pratap sampai di telinga Jalal juga, Jalal kemudian melemparkan beberapa potong daging mentah pada seorang laki laki yg di rantai di dalam penjara “Khan Baba, apa yg kamu pikirkan kali ini? Apakah ajal Pangeran Pratap sudah dekat? Aku telah mendengar banyak hal tentang guru ini” Jalal sangat suka dgn usulan Raja Maldev Singh ini, Jalal & Khan Baba masih terus memperhatikan laki laki buas itu memakan makanannya seperti singa liar, 

Keesokan harinya semua orang telah bersiap di Dangal (area latihan), Raja Uday Singh sebenarnya ingin menghadapi Marwar di medan pertempuran “Aku sebenarnya ingin bertarung di luar sana bukan disini tapi Pangeran Pratap bersikeras melakukannya” ujar Raja Uday Singh, sementara itu Raja Maldev Singh berharap guru Raghvendra bisa menunjukkan performa yg terbaik, tak lama kemudian wasit mengumumkan peraturan pertarungan “Akan ada 3 ronde, jika hasilnya seri maka akan ditambah 3 ronde lagi sampai salah satu dari peserta meninggal, siapapun yg hidup, itulah pemenangnya!” ujar wasit, Pangeran Pratap & guru Raghvendra sudah siap dgn baju perang mereka, guru Raghvendra memberikan salam pada Pangeran Pratap dgn mengusap tanah pada keningnya, kemudian Pangeran Pratap juga melakukan hal yg sama sambil memohon restu pada gurunya sebelum memulai pertarungan tersebut, tak lama kemudian mereka bersiap dgn perisai & pedangnya, sedetik kemudian mereka bertarung demi dharma mereka, Raja Maldev Singh nampak menikmati pertarungan ini, apalagi ketika guru Raghvendra berhasil melepaskan pedang Pangeran Pratap, namun Pangeran Pratap langsung melanjutkan pertarungannya sambil mengambil pedangnya & bertarung dgn pintarnya, hingga akhirnya ronde pertama berakhir, guru Raghvendra teringat ucapan Raja Maldev Singh kalau pertarungan ini akan berlangsung sampai salah satu diantara mereka meninggal,

Share :

Facebook Twitter Google+
Back To Top