Sinopsis Mahaputra Episode 238

Mahaputra ANTV - Sinopsis Mahaputra Episode 238, Setelah sebelumnya admin membagikan Sinopsis Mahaputra Episode 237! kali ini admin bagikan lagi episode 238 yang akan tayang di ANTV Malam Ini pada November 2015. Berikut Kisah selanjutnya Mahaputra! Sinopsis By #Vany Desky
Sinopsis Mahaputra Episode 238

Pangeran Pratap & Burga Khan bersiap-siap memulai pertarungan dgn senjata ditangan mereka. Dari barisan penonton terlihat Jalal yg tersenyum menyaksikan pertarungan itu. sementara itu Burga Khan mematahkan tombaknya menjadi dua bagian & melemparkannya hingga jauh. Jalal berpikir, hanya dia yg tahu hasil dari laga ini. Pertarungan ini akan berakhir dgn kematian Pangeran Pratap. Ketika hasilnya adalah bagian akhir mengapa ibu Pangeran Pratap harus tahu setelah pertarungan ini berakhir? Ini akan menjadi seperti kecurangan. Jalal memberi perintah pada prajuritnya utk pergi & menginformasikan pada ibu Pangeran Pratap tentang hasil dari pertarungan. Prajurit itu mengangguk melaksanakan perintah Jalal. Sementara itu Pangeran Pratap ingat ucapan Guru nya kalau ia harus bertarung dgn binatang ini utk menyelamatkan diri. Saat itulah Burga Khan maju ke arah Pangeran Pratap.

Pangeran Pratap mencoba utk menyerangnya dgn cara menendang Burga Khan, namun Pangeran Pratap terjatuh ke lantai karena gagal menyerang burga Khan. Semua orang tampak tegang melihat Pangeran Pratap yg terjatuh, & Pangeran Pratap kembali utk mencoba menyerang Burga Khan menggunakan senjatanya tapi Burga Khan tetap tdak bisa dikalahkan, & Burga Khan langsung mematahkan senjata Pangeran Pratap. Pangeran Pratap yg tdak memiliki senjata lagi, berusaha menyerang Burga Khan dgn tangan kosong, namun lagilagi Pangeran Pratap gagal dalam upaya utk menyakiti Burgha Khan hingga Pangeran Pratap kembali jatuh ketanah.

Pangeran Pratap segera berdiri, & kembali memukul Burga Khan berkali-kali, hingga Pangeran Pratap ingin mendorong Burga khan dgn menggunakan kepalanya, namun Pangeran Pratap terpental ketanah & meringis kesakitan sambil memegang kepalanya.

Ditenda Marwar, Phool tampak gelisah memikirkan Pangeran Pratap. "Apa yg akan aku lakukan utk menyelamatkan Pangeran Pratap, jika Ajabde menemui aku?" Phool terdiam karena sudah memikirkan Ajabde. "Mengapa aku  memikirkan tentang dia sepanjang waktu ketika dia tdak ada di sini? Apakah aku  menjadi terlalu bergantung padanya utk segalanya? Tdak,  tdak begitu. Aku  putri Marwar. Aku tdak membutuhkannya." Ucap Phool sambil menangis. Saat itulah Ajabde datang menghampiri Phool. Phool  semakin menangis melihat kedatanganya & segera berdiri mendekati Ajabde. "Phool, kau bisa lari dari diri sendiri tetapi kau akan membutuhkan aku  sepanjang waktu seperti yg aku  lakukan." Ucap Ajabde dihadapan Phool.  Phool penasaran bagaimana dia bisa datang ke sini. Ajabde menjawab, "aku tdak pernah pergi jauh dari hatimu. Kau akan tetap dalam dilema sampai waktu kau  berpikir tentang situasi ini tentang membuat pilihan antara dua orang yg kau cintai. bukan tentang orang, tetapi tentang benar & salah, tentang dharma & kharma. Kakekmu sudah salah. Kau harus memihak pada keyakinan kau sendiri." Namun Phool menjawab kalau ia tdak bisa melawan kakeknya.

Ajabde mengatakan kepadanya utk mengingat bagaimana dia menghadapi Jalal dulu. Kau hanya akan melawan Jalal bukan kakekmu." Ucap Ajabde yg menjelaskannya pada Phool. Phool masih dalam kebingungan. Phool terus berbicara dgn Ajabde sambil membelakanginya. Tapi saat Phool berbalik, ia menyadari kalau Ajabde hadir hanyalah imajinasinya saja. "Apa yg terjadi padaku? Aku harus menyelamatkan dia tapi bagaimana aku akan sampai ke sana?" Isak Phool dgn paniknya.

Kembali ke pertarungan, Dimana Pangeran Pratap masih berusaha utk menyerang Burga Khan, namun dgn cepat Burgha Khan menahan tangannya & melemparkan Pangeran Pratap hingga jatuh ketanah. Maldev Ji & Jalal senang melihat Pangeran Pratap terjatuh. Pangeran Pratap kembali berdiri, & melompat ketubuh Burga Khan. Namun lagi-lagi Pangeran Pratap dilempar hingga tubuh Pangeran Pratap membentur kesebuah Vas. Raja Uday tampak Khawatir dgn keadaan Pangeran Pratap, dimana darah mengalir dari kepala Pangeran Pratap. Namun Pangeran Pratap tdak menyerah & kembali menyerang Burga Khan, hingga Pangeran Pratap akhirnya terjatuh tdak sadarkan diri karena terkena serangan kuat dari Burga Khan.  Babak pertamapun berakhir. Burga Khan telah dinyatakan menang di babak ini. Jalal & Raja Maldev tersenyum mendengar kemenangan mereka. Sedangkan Pangeran Pratap masih terbaring tak sadarkan diri di tanah.

Ditempat pemujaan, dua orang dayang menginformasikan ke semua Ratu tentang pertandingan tersebut. Ratu Jaywanta langsung menghentikan dayangnya & menyuruh mereka utk tetap tenang. "Hasil pertandingan belum ditentukan, sampai anak aku  kembali ke istana dgn selamat. Waktu yg tepat adalah kalian akan membawa informasi baik." Tegur Ratu Bathiani pada ketiga dayang yg ada dihadapanya. Saat itulah Ratu Bathiani melangkah mendekati Jaywanta, Bathiani mengatakan pada Ratu Jaywanta kalau ia merasa apa yg dikatakan dayang mereka adalah benar, namun bathiani terdiam ketika ia melihat Ratu Jaywanta menatapnya dgn tajam. Bathiani segera meminta maaf.

Ditenda Marwar, Phool telah menyamar dgn berapakaian seorang pria & ia mencari cara utk menipu tentara agar bisa keluar dari paviliun nya. Sinopsis Mahaputra Episode 238

Di sisi lain, Burga Khan terlihat senang atas kemenanganya begitu juga dgn Jalal. Guru Ragvendra bergumam agar Pangeran Pratap segera sadar. Sedangkan diluar terlihat Phool datang utk menemui Pangeran Pratap dgn menunggangi kudanya, namun sesampainya didepan sebuah tenda,  Phool malah terjatuh dari atas kuda. Prajurit yg berjaga diluar langsung menghampirinya, prajurit itu menananyakan siapa dia. Phool menjawab kalau ia ingin menemui Pangeran Pratap, Prajurit itu mengatakan kalau Pangeran Pratap sudah ikut berpartisipasi  dalam pertandingan tersebut. Phool menanyakan dimana tempatnya, Prajurit itu menunjukan area pertandingan itu pada Phool. Phool segera berlari menuju area pertandingan.

Didalam area, tepatnya dibarisan penonton tampak Jalal menginginkan Pangeran Pratap segera bangun. "Bangun Pangeran Pratap, Bagaimana kau bisa lemah seperti ini?"  Tiba-tiba Pangeran Pratap membuka matanya, & hal tersebut membuat Jalal terlonjak kaget. Pangeran Pratap yg masih terbaring ditanah teringat apa yg telah ia alami dimedan perang saat melawan jalal dulu. & Kini wasit mulai menghitung, dgn sekuat tenaga akhirnya Pangeran Pratap bisa bangkit kembali. Pangeran Pratap ingat apa yg sudah diajarkan oleh gurunya  kemarin tentang mencoba utk menemui titik kelemahan pada lawan. Dia mulai menyerang Burga Khan di semua tempat yg mungkin letak kelemahanya.  Namun pada akhirnya Pangeran Pratap dilempar kembali hingga jatuh ketanah, Uday Singh reflek berdiri, ia sangat mengkhawatirkan kondisi Pangeran Pratap. Diluar Phool masih berlari menuju area pertandingan, walau ia merasa kelelahan hingga sendalnya terlepas, Phool tdak ingin menyerah & terus berlari. Kembali kepertandingan, dimana Pangeran Pratap  akhirnya menemukan titik kelemahan dari Burga Khan. & Pangeran Pratap terus memukul titik kelemahan Burghan Khan, Hingga akhirnya Pangeran Pratap berhasil membuat Burgha Khan tdak berdaya. Jalal & Maldev ji sangat terkejut melihatnya. sedangkan Guru & ayahnya terlihat senangan. Babak kedua berakhir dgn hasil imbang antara kedua peserta.Sementara itu Phool masih terus berlari, Phool teringat dgn kata-kata Jalal kalau Pangeran Pratap adalah musuhnya. Phool tampak menangis mengingat semua ucapan Jalal padanya dulu. Burgha Khan yg masih beristirahat, mendapat sebuah kiriman kuku beracun dari Jalal. Burga Khan langsung mengerti apa yg seharusnya ia lakukan. Putaran ketigapun diumumkan. Para peserta akan mulai bertarung sampai salah satu dari mereka meninggal saat pertempuran.

Pangeran Pratap terus mengelak ketika Burga Khan mencoba utk menyerangnya. Pangeran Pratap mengingat teknik Guru nya tentang learning utk mengontrol titik pusat dahinya. Saat itulah Pangeran Pratap mulai menyerang pundak Burga Khan berkali-kali hingga akhirnya burga Khan segera bertindak dgn cara mencakar leher Pangeran Pratap dgn kukunya yg beracun.

Pangeran Pratap merasakan pusing & jatuh ke tanah tdak sadarkan diri. Burga Khan merayakan kemenangannya. Saat itulah Phool datang, ia kaget melihat Pangeran Pratap tergeletak ditanah, & phool bergegas menghampiri Pangeran Pratap dgn membawa segelas air putih. Phool memberi Pangeran Pratap minum & membisikan pada Pangeran Pratap tentang kuku beracun yg ada Pada Burga Khan. Pangeran Pratap menyadari mengapa Burga Khan mencoba utk menyerangnya menggunakan kukunya. Wasit mengatakan pada Pangeran Pratap, kalau ia harus bangun sampai wasit  menghitung hingga lima atau Burga Khan akan dinyatakan sebagai  pemenangnya.

Wasit mulai menghitung, orang-orang berusaha utk menyemangati Pangeran Pratap agar cepat bangun. Sampai akhirnya Pangeran Pratap berhasil utk bangkit sejenak Pangeran Pratap menatap Burgha khan dgn tatapan tajamnya, Pangeran Pratap teringat dgn kata-kata gurunya utk menyerang lawannya dgn tangan terbuka. Pangeran Pratap melakukan apa yg diperintahkan oleh gurunya, Pangeran Pratap membuka tangannya & dgn kekuatan penuh Pangeran Pratap langsung menyerang Burga Khan tepat di jantungnya. Burgha Khan langsung tewas. Wasit pun mengumumkan Pangeran Pratap sebagai pemenangnya, Rawatpun langsung bersorak dgn memberi selogan utk Pangeran Pratap, Raja Uday tampak bahagia atas kemenangan putranya. Sedangkan Raja Maldev & Jalal terlihat kecewa / marah atas kekalahan mereka.

Jalal segera pergi dari sana dgn wajah geramnya. Sedangkan Raja Uday Singh mengatakan pada Maldev, "Putraku telah mengalahkan binatang seperti Burga Khan. Kita harus membahas tentang peraturan yg sudah dijanjikan sekarang." Pangeran Pratap ingin mengatakan sesuatu. Dia telah memenangkan kompetisi ini, tapi mereka harus tahu kalau aturan yg mereka janjikan belum diikuti dalam kompetisi ini.Saat itulah Raja Maldev mengatakan hal yg sebenarnya bahwa Burga Khan dikirim oleh Jalal. Pangeran Pratap juga bertanya tentang kuku beracun di tangan Burga Khan. Raja Maldev terkejut mendengarnya & Uday Singh langsung marah mengetahui hal ini. Maldev berpura-pura kalau ia tdak bersalah karena ia tdak tahu apa-apa tentang hal itu. Uday Singh ingin penjelasan. "Aku  selalu berpikir kalau itu adalah masalah pribadi kita, tapi mengapa Anda melibatkan Jalal dalam hal ini." Teriak Raja Uday marah.  Maldev mengatakan alasanya mengapa ia meminta bantuan utk itu.
Sinopsis Mahaputra Episode 238

"Saat Raghvendra mundur. Aku  hanya menerima usulan Jalal utk membuat pertarungan Burga Khan melawan Pangeran Pratap. Aku benci dia, seperti yg sudah Anda lakukan pada aku . Tapi aku benar-benar tdak tahu tentang kuku beracun itu.  lagian Pangeran Pratap telah memenangkan kompetisi ini. Aku  menerima kekalahan. Marwar akan menerima aturan dari Mewar." Jelas Raja Maldev dgn bijak, kemudian Raja Maldev mengumumkan di depan semua orang kalau dia akan meletakkan pedangnya di kaki Pangeran Pratap, setelah Pangeran Pratap memenangkan kompetisi ini.

Rawat ji memuji Pangeran Pratap dgn memberi selogan utk Pangeran Pratap & semua orang bergabung berteriak memuji Pangeran Pratap. "Aku  telah banyak mengalahkan musuh besar aku  dgn pedang ini. Maka Aku  akan meletakkan pedang ini di kaki kau hari ini." Ucap Raja Maldev setelah berdiri tepat dihadapan Pangeran Pratap, Raja Maldev hendak menunduk namun Pangeran Pratap segera menghentikannya. Pangeran Pratap berbalik menghampiri ayahnya. "Bajirat, Apakah Anda tdak senang dgn kemenangan ini?" Tanya Pangeran Pratap pada Raja Uday, Raja Uday Singh mengatakan kalau ia hanya ingin mendengar kemanangan ini saja. Lalu Dia memberi Pangeran Pratap hak utk membuat keputusan terakhir. Tapi dia harus berbagi dgn semua orang. Kemudian Pangeran Pratap kembali berbalik pada Raja Maldev, "Raja Maldev, Mewar selalu memberikan pentingnya sebuah  kebebasan & harga diri. Kita bisa mati tapi tdak bisa membungkuk di depan siapa pun. Kami yg mencintai kebebasan begitu banyak tahu tentang orang lain. mencintai kebebasan mereka juga. Aku  tdak ingin merebut kebebasan siapa pun. Aku  bahkan tdak ingin memerintah negara lain. Aku  hanya ingin Anda utk hidup sebebas kami & negara-negara lain dari Rajpuatna lakukan. Kita harus bersatu ketika kita harus melawan setiap penyerbu asing. Aku  tdak ingin apa-apa lagi. Aku  tdak akan membiarkan hal itu terjadi. Saat anda tua nanti, maka anda harus menjaga pedang ini di depan aku . Aku  berharap dari Anda kalau Marwar akan bertarung dgn Mewar terhadap penjajah asing." Ucap Pangeran Pratap dihadapan Raja Maldev, Maldev ji setuju dgn Pangeran Pratap kalau Marwar akan melawan Jalal dari sisi Mewar. Rawat ji memberi selogan utk Mewar & juga jei kling ji. Pangeran Pratap & Raja Maldev saling mengatupkan kedua tangan mereka, & Phool tampak tersenyum bahagia melihatnya. Sinopsis Mahaputra Episode 238

DiMughal, Tentara Mughal terlihat membicarakan tentang Pangeran Pratap, ia memuji Pangeran Pratap dgn cara dia bertarung dgn Burga Khan. Namun Prajurit itu langsung tewas, karena Jalal membunuh tentara itu dari belakang dgn menggunakan pedangnya. Jalal tidak bisa mentolerir siapa pun yg memuji Pangeran Pratap.

Bairam Khan mengingatkan kepada Jalal utk mengendalikan amarahnya. Namun Jalal tidak bisa memahami bagaimana Pangeran Pratap bisa mengalahkannya. Bairam Khan mengingat Jalal kembali utk tidak dibawa ke hatinya. "kita kehilangan Nasir & pasukannya, kita juga kehilangan Burga Khan. maka mengapa Anda  begitu marah tentang hal itu?" Teriak Jalal memperingati Jalal,  "Aku adalah bahaya terdekat utk membunuh Pangeran Pratap. Ini hanya akan memberikan ketenangan utk jiwa almarhum ayahku. "Ucap Jalal geram dgn tatapan tajamnya.

Sedangkan ditenda Marwar, Phool terlihat duduk sambil menulis sebuah surat utk Ajabde. Saat itulah Pangeran Pratap datang utk bertemu dgnnya. Phool terkejut melihat kehadiran Pangeran Pratap & meminta maaf. Pangeran Pratap bingung atas permintaan maaf dari phool. Phool menjelaskan kalau dia tidak bisa berbicara untk menentang kakeknya kalau dialah yg memberitahu tentang kuku beracun itu.

Pangeran Pratap menenangkan Phool, "kau tidak perlu merasa malu atas apa-apa. Kau datang menyamar utk mengatakan yg sebenarnya. Aku datang ke sini utk berterima kasih utk itu saja. Jika kau tidak  melakukan itu mungkin Burga Khan akan membunuh aku sekarang." Phool segera menutup mulut Pangeran Pratap agar tidak melanjutkan ucapanya itu, sejenak mereka saling bertatapan. Namun phool segera tersadar, phool segera menarik tangannya kembali & berbalik membelakangi Pangeran Pratap dgn gugup.  Pangeran Pratap kembali menambahkan, "mungkin ada perbedaan di antara kita di masa lalu tapi aku berhutang budi padamu utk selamanya utk apa yg kau lakukan hari ini." Ucap Pangeran Pratap dihadapan Phool yg sudah kembali menatap Pangeran Pratap, setelah itu Pangeran Pratap berbalik utk pergi, namun ia langsung menemukan Maldev ji sudah berdiri di hadapanya. Raja Maldev langsung menjelaskan kalau dia tidak sepenuhnya bersalah atas semua yg terjadi di antara mereka. Pangeran Pratap setuju. tapi Maldev kembali menambahkan kalau ia entah bagaimana malah memberi Mogul kesempatan utk membuat keretakan di antara mereka.

Maldev menjelaskan kalau ia akan mengambil waktu utk memahami politik. Sampai saat itu Jalal akan berpikir tentang membagi Rajput padanya sampai kemudian masalah tersebut malah muncul. "Siapa yg akan bertarung dgn kau & harus sampai kapan? Hari ini bahaya itu karena aku & besok bisa menjadi orang lain. Jalal adalah musuh kita & kita harus menang atas dirinya." Jelas maldev pada Pangeran Pratap.  Pangeran Pratap mengingat semua kejadian masa lalu & mulai berpikir.

Maldev kembali menjelaskan dgn waktu singkat Jalal akan meningkat kekuasaanya. Suatu hari ia akan berhasil menguasai mereka. Pangeran Pratap menegaskan kalau mereka harus menang melawan Jalal utk membawa perdamaian di Rajputana.

Sementara itu, Beberapa tentara Mughal maju menuju Mewar. Tentara Mewar  siap utk bertarung dalam hal diperlukan setelah melihat kedatangan tentara Mughal. Tentara mughal membawa sesuatu di nampan. Mereka diam-diam pergi setelah meletakkan nampan itu di tanah. Tentara Mewar mengambil nampan itu. & didalam istana salah satu dayang sudah membawa nampan itu utk diberikan kepada Ratu utk dilihat. "Maharanisa, Tentara Mughal meletakkan ini di gerbang kita. Belum ada yg melihat apa didalamnya." Jelas dayang itu dihadapan semua Ratu. Ratu Bathiani membacakan surat (dari Jalal) yg ada dinampan itu. "Siapa pun yg mencoba utk melawan kami, maka kami akan menjatuhkan  nasib yg sama dgn benda yg kami kirim ini. Jalaludin muhammad" Ucap Bathiani setelah membaca surat tersebut.

Semua tampak tegang, "bagaimana jika itu adalah sesuatu yg berhubungan dgn Rana ji kita. Kain ini benar-benar sudah dilumuri oleh darah." Ucap Ratu Bathiani yg meragukan apa yg terkait dgn pangeran Pangeran Pratap. Tangan Ratu Bathiani hendak meraihnya namun ia mengurung niatnya utk membuka kain itu.

Dimughal, Jalal yg baru sampai diistanya mendapatkan informasi kalau pesan khusus nya telah dikirim ke ibu Pangeran Pratap. Jalal senang mendengarnya. "Aku yakin dampaknya akan apa yg aku inginkan." Ucap Jalal dgn senyum liciknya, kemudian Bairam Khan menjawab kalau ia yakin hal itu akan berdampak dgn kemarahan Pangeran Pratap. "Anda tidak harus melakukan sesuatu dgn ibunya seperti itu." Tegas Bhairam khan, namun Jalal menginginkan ini terjadi. "Dia akan datang utk bertarung dgn saya, Dia pasti akan masuk ke dalam istana ini." Jelas Jalal dgn tersenyum kemduian Jalal segera pergi masuk kedalam istana. Sedangkan Bairam Khan mengatakan kepada tentaranya utk tidak membiarkan siapa pun masuk kedalam tanpa izin. Semua Prajurit menuruti perintahnya & mereka segera menutup Gerbang istana.Kembali kemewar dimana Ratu Jaywanta tampak tegang sambil memegang dadanya menatap nampan kiriman dari Jalal. Jaywanta mengatakan pada bathiani kalau hatinya masih berdetak sangat cepat. "Hal ini tidak biasa terjadi ketika sesuatu yg berhubungan dgn Pangeran Pratap. Tidak ada yg bisa terjadi padanya atau hati aku tidak akan pernah mengalahkan seperti ini." Jelas Ratu Jaywanta dgn gugupnya, kemudian dia segera membuka kain yg menutupi nampan itu, semua kaget melihatnya & Ratu Jaywanta pun jatuh Pingsan. Semua Ratu bergegas menghampir Ratu Jaywanta, mereka tampak panik melihat kondisi Ratu Jaywanta.

Share :

Facebook Twitter Google+
Back To Top