Sinopsis Mahaputra Episode 266 Part 2

Masterkids SEO - Sinopsis Mahaputra Episode 266 Part 2Di kerajaan Bijolia, Ratu Hansa Bai ingin membuat sebuah baju utk Pangeran Pratap, Ratu Jaywanta meminta Ratu Hansa Bai juga melakukan hal yg sama pada Ajabde, yaitu membuatkan baju utknya, Ajabde kemudian saling bergabung dgn mereka, Ratu Hansa Bai & Ratu Jaywanta bertanya pada Ajabde tentang pakaian yg di pilihnya, termasuk juga warna & ornament apa yg ingin dikenakannya, namun Ajabde kembali menunjukkan ketdaksetujuannya utk hubungan pernikahan ini, hal itu tentu saja mengejutkan semua orang yg hadir disana “Ajabde! Kau harus meminta maaf pada keluarga Maharana Uday Singh sekeluarga” Ratu Hansa Bai berusaha membuat Ajabde mengerti namun lagi lagi gagal, Ajabde tetap pada pendiriannya, Raja Mamrak Ji berusaha utk menjelaskan pada Ajabde, juga meminta maaf utk semua perbuatannya yg telah dilakukannya pada jama dulu pada anak sulungnya ini tapi tetap saja Ajabde tetap keras seperti batu “Ajabde, coba kau dengarkan kata hatimu” Ratu Jaywanta mencoba memberikan saran pada Ajabde, 
Sinopsis Mahaputra Episode 266 Part 2

Sementara Ratu Hansa Bai sangat sedih & kecewa dgn tindakan anaknya ini “Ajabde, kau harus menikah dgn Pangeran Pratap, nak” ujar Ratu Hansa Bai “Lebih baik aku akan bunuh diri saja jika kalian semua terus menerus memaksa aku seperti ini! Hubungan ini tdak akan berjalan baik dgn Pangeran Pratap!” ujar Ajabde kesal “Diam semua! Tdak ada seorangpun yg mengatakan apapun padanya lagi!” bentak Pangeran Pratap lantang, membuat semua yg hadir di ruangan itu merasa kaget & tdak percaya “Selalu ada batas utk segalanya! Tdak ada seorangpun yg harus tertunduk utk membuat dia setuju pada semua hal!” dgn perasaan kesal Pangeran Pratap menghampiri Ajabde & mengatupkan kedua tangannya di depan dada seraya berkata “Kami meminta persetujuanmu tapi kau langsung menolaknya & berkata tdak! Semuanya berakhir disini! Siapa yg akan memaksa kau & mengapa? Kau akan bunuh diri? Aku sendiri tdak akan menikah dgnmu!” Ratu Uma Devi & Ratu Bhatyani langsung tersenyum senang begitu mendengar ucapan Pangeran Pratap pada Ajabde yg saat itu hanya terdiam, kemudian Pangeran Pratap meninggalkan ruangan tersebut dgn perasaan kecewa & sedih. 

Di Agra, kerajaan Mughal, Ratu Hamida, ibu Jalal berdoa utk keselamatan Bhairam Khan yg saat itu hendak di hukum pancung oleh Jalal, sementara Maham Anga menyarankan pada Ratu Hamida utk diam saja pada permasalahan ini “ Jalal, akan melakukan hal yg terbaik, jadi biarkan saja terjadi!” namun Ratu Hamida tdak setuju dgn ucapan Maham Anga “Bagaimana pun juga Bhairam Khan itu mempunyai hak & Jalal telah berhutang begitu banyak padanya! Bagaimana bisa aku mengabaikannya neglect begitu saja?” saat itu Jalal sudah memasuki Darbarnya & dia bertanya tentang penjelasan dari Bhairam Khan “Sebut dia sebagai seorang pengkhianat!” Bhairam Khan mengulangi lagi semua yg telah dia lakukan utk Jalal & kerajaan Mughal, Jalal mengingatkan padanya kalau dia bukan anak kecil lagi yg perlu dilindungi olehnya “Jangan tutupi kesalahanmu! Aku akan mengurangi hukumanmu jika kau mengatakan padaku siapa orangnya yg berada dibalik ini semua bersamamu? Apakah ada seseorang dari pihak luar yg bersamamu selama ini?” Maham Anga mulai khawatir dgn ucapan Jalal, Bhairam Khan sangat tahu dgn baik kalau dirinya telah memberitahukan pada Maham Anga & Ratu Hamida, Maham Anga langsung menyela ucapan Jalal “Jalal, maafkan aku mengganggu pembicaraanmu, tapi hal ini benar benar mengganggu aku & ibumu secara mental, tolong berikan sebuah putusan segera & buatlah kami lega utk ketdaknyamanan ini” 

Jalal menghargai kalau ibu angkatnya ini sedang tdak dalam mood yg baik utk membuat Bhairam Khan bebas, Maham Anga setuju dgnnya “Dia telah melukaimu melebihi Pangeran Pratap selama bertahun tahun” ujar Maham Anga sambil tersenyum licik, kemudian Jalal bertanya pada Bhairam Khan “Apakah kau ingin mengatakan sesuatu sebagai pembelaanmu?” Bhairam Khan cuma mengatakan agar Jalal berhati hati terhadap orang orang di sekitar Jalal karena mereka kadang merubah warna mereka sendiri seperti seekor bunglon, saat itu Rukayah sedang menyelidiki segalanya secara sungguh sungguh, Jalal mengingatkan pada Rukayah kalau dia masih memikirkan Bhairam Khan dari sisi seorang Mughal karena dia telah memberikan banyak saran utknya, kemudian Jalal memberikan hukum mati utk Bhairam Khan “Hukuman mati akan dilaksanakan besok!” Ratu Hamida & Rukayah sangat terkejut mendengarnya, sementara Maham Anga merasa lega, sedangkan Bhairam Khan menerima nasibnya dgn perasaan sedih. Sinopsis Mahaputra Episode 266 Part 2

Di kerajaan Bijolia, Raja Uday Singh sedang memikirkan sesuatu, dia segera keluar & menghentikan Ratu Jaywanta ketika Ratu Jaywanta menawarkan utk bersama sama, sementara itu Pangeran Pratap sedang mengemasi semua barang barangnya dgn para pelayannya “Siapkan kudaku juga!” Chakrapani yg saat itu menemuinya mencoba utk membujuk Pangeran Pratap “Pangeran, bukannya lebih baik kita mencari tahu apa alasan dibalik penolakkan Ajabde?” Pangeran Pratap sangat marah begitu mendengar ucapan Chakrapani “Hentikan Chakrapani! Aku sudah tdak tertarik lagi utk mengetahui kenapa dia mengatakan tdak! Aku bisa membayangkan itu pasti sesuatu yg amat besar tapi semua itu cukup sudah sekarang! Aku tdak ingin tahu apa apa lagi!” Chakrapani berusaha mengatakan sesuatu namun Pangeran Pratap langsung memperingatinya utk tdak mengatakan sepatah katapun sebagai perwakilan Ajabde “Atau mungkin dia ingin tinggal di kerajaan Bijolia sepanjang hidupnya!” 

Sementara itu Raja Uday Singh memasuki kamar Ajabde & bermaksud hendak bertanya pada Ajabde “Kau bisa mencoba sebanyak yg kau inginkan tapi aku tahu kalau kau sebenarnya menyukai Pangeran Pratap, kenapa kau menolak pernikahan ini? Aku ingin tahu apa alasannya, Ajabde?” Ajabde tak mampu berkata kata di depan Raja Uday Singh, karena Raja Uday Singh mengingatkan dirinya siapa dia sesungguhnya, Ajabde teringat pada Phool yg mengatakan padanya kalau dirinya mencintai Pangeran Pratap, Ajabde juga teringat ketika Phool menyalahkan Ajabde karena telah merebut Pangeran Pratap darinya, selain itu Ajabde juga teringat ketika Ratu Uma Devi & Ratu Bhatyani mengatakan padanya tentang apa yg tertulis dalam surat yg dikirimkan oleh Phool, akhirnya dgn wajah ketakutan, Ajabde menyebutkan nama Phool sebagai alasan dibalik semua ini “Phool! Dia itu sangat mencintai Pangeran Pratap, begitu sebaliknya & lagi hubungan Marwar & Mewar akan menjadi semakin kokoh & kuat utk negeri Rajputana, aku sangat menghormati Pangeran Pratap tapi aku tdak bisa menikah dgnnya, aku memohon padamu, biarkan aku melakukan sesuatu utk Chittor & tanah air kita” Raja Uday Singh tertegun 

“Bagaimana jika aku katakan kalau kami tdak butuh pengorbananmu? Apakah kau tetap tdak mau menerima?” Ajabde hanya terdiam “Hari ini aku baru menyadari kalau kau adalah pilihan terbaik utk Pangeran Pratap, aku merasa sangat marah hari ini, aku merasa semua penghinaan hari ini dikarenakan kekhawatiran Ajabde semata” ujar Raja Uday Singh, kemudian berlalu dari sana, setelah berkumpul dgn keluarganya di ruang tengah, Raja Uday Singh mengatakan pada semua orang kalau mereka akan segera meninggalkan Bijolia & pulang ke Mewar saat itu juga, Ratu Uma Devi & Ratu Bhatyani sangat senang mendengarnya, semua istri Raja Uday Singh mengikuti Raja Uday Singh ke kamar mereka masing masing utk berkemas kemas, Raja Mamrak Ji & Ratu Hansa Bai merasa sangat khawatir dgn keadaan ini.

Share :

Facebook Twitter Google+
Back To Top