Sinopsis Mahaputra Episode 267 Part 2

Masterkids SEO - Sinopsis Mahaputra Episode 267 Part 2, Ajabde menunjukkan beberapa perhiasan pada Phool “Lihat, Phool, semua ini akan nampak cantik di tubuhmu, semua ini sesuai seperti kesukaanmu & akan cocok di tubuhmu” Phool segera berjalan ke arah tempat tidur sehingga Ajabde bisa menunjukkan padanya pakaian pakaiannya, Ajabde mempunyai impian besar tentang pernikahan Phool & Pangeran Pratap “Orang orang pasti akan membicarakan tentang kalian yg bagaikan pasangan Rama & Shinta” ujar Ajabde senang “Aku harap kau melupakan semua orang sementara waktu, lupakan apa yg akan mereka pikirkan & katakan, apa yg akan kau rasakan ketika kau melihat aku duduk di sebelah Pangeran Pratap?” Ajabde berbohong dgn mengatakan kalau dirinya akan berada di langit ke tujuh “Aku telah menyiapkan sebuah tarian yg special utk kalian berdua, aku akan mewarnai semua gambar ketika seluruh Chittor akan menyala menyambut kedatanganmu & Pangeran Pratap” Phool langsung menampar pipi Ajabde keras, 
Sinopsis Mahaputra Episode 267 Part 2

Sementara itu Raja Maldev Singh sedang ngobrol dgn Raja Uday Singh tentang bagaimana nanti Raja Uday Singh melamar Phool utk pernikahan Phool dgn Pangeran Pratap “Jadi gadis Samant itu menolak kau dgn mengatakan tdak? Aku merasa sangat prihatin, aku bisa mengerti bagaimana kau mengontrol kemarahanmu, hanya seorang Raja yg tahu kehormatan atau penghinaan raja yg lain, bagaimanapun juga kita harus mulai sebuah babak baru dalam persahabatan, cinta & kebahagiaan saat ini juga yaitu dgn mengumumkan pertunangan Phool & Pangeran Pratap” ujar Raja Maldev Singh sambil tersenyum senang 

Di kamar Ajabde, Ajabde saat itu tertegun begitu Phool menampar pipinya “Kau tdak mempunyai hak utk membuat sebuah impian yg seperti itu & merasa bahagia karenanya, kau tdak mempunyai hak utk bahagia diatas semua rasa keegoisanmu terhadap impianmu itu, aku tdak akan membiarkan kau merasa bahagia karenanya, aku akan menghancurkan semua itu! Kau ingin menjadi hebat kan? Kau bisa melakukannya! Tapi jangan lakukan hal itu dgn biayaku!” Ajabde tahu kalau Phool sangat mencintai Pangeran Pratap dimana Phool menyatakannya pada Ajabde “Memang benar kalau aku mencintai Pangeran Pratap” Phool teringat masa masa bahagianya ketika bersama Pangeran Pratap “Utk sekali ini aku melupakan kalau aku ini adalah cucu Maharana Maldev Singh atau putri raja Marwar ketika aku bertemu dgnnya, aku tdak bisa mengontrol perasaanku & aku juga tdak bisa mengerti tentang semua hal tapi semua ini bisa berubah karena pada kenyataannya Pangeran Pratap lebih mencintai kau bukan aku! Kenapa kau melakukan semua ini, Ajabde?” Ajabde berusaha menolak tapi Phool sudah tahu semuanya dgn baik “Kesalahan apa yg telah aku buat? Apakah karena aku mengatakan padamu kalau aku mencintai dia? Siapapun bisa mencintainya tapi kau ini bukanlah seorang gadis biasa, kau adalah seseorang yg bisa menyentuh hatinya, tapi kau telah melukai perasaannya lagi & lagi & kau juga telah menghina keluarganya, kau membuat aku jadi kelihatan sangat kecil utk menjadi seorang yg hebat! Kau memang orang yg sangat jahat, Ajabde! Kau ini bukanlah seorang gadis yg baik ataupun seorang teman yg baik, kau ini memang tdak berharga utk Pangeran Pratap!” Ajabde semakin tertegun dgn ucapan sahabat dekatnya ini, tiba tiba saja angin bertiup sangat kencang hingga menjatuhkan sebuah vas kuningan besar dimana surat Phool tersimpan di dalamnya, mereka berdua melihat ke arah surat itu dgn kebingungan 

Raja Maldev Singh ingin menunjukkan pada Raja Mamrak Ji kalau raja terkuat se - Rajputana telah datang ke istananya utk pengantin laki laki yg lamarannya telah di tolak oleh anak perempuan Raja Mamrak Ji “Maharana Uday Singh, batalkan kepulanganmu ke Chittor & katakan ya utk hubungan pernikahan ini antara Phool & Pangeran Pratap, aku akan mengatur semuanya” ujar Raja Maldev Singh dgn bangga 

Di kamar Ajabde, Ajabde segera mengambil surat yg terjatuh dari vas kuningan besar tersebut, semuanya menjadi semakin membingungkan sementara Phool semakin marah padanya karena dia telah meminta maaf pada Ajabde di surat tersebut “Aku telah memohon padamu tapi kau malah benar benar menghina Pangeran Pratap & keluarganya” Ajabde mulai membaca surat itu, Ajabde teringat sebuah kebohongan yg dikatakan oleh Ratu Bhatyani padanya “Aku tdak bisa lebih spesifik dari pada ini, Pangeran Pratap bisa mengerti tentang perasaanmu tapi kau tdak menghargai perasaannya, kau hanya memikirkan tentang aku, Marwar, Mewar karena kau ingin menjadi hebat kan? Aku tdak bisa berteman dgn orang egois seperti itu! Kau akan meratapi dua hal hari ini! Pangeran Pratap akan pergi menjauh dari kehidupanmu & akan menjadi milikku tentu saja, kau bisa terus menerus menangis utk nasibmu karena kau memang pantas mendapatkannya!” Ajabde segera menghentikan ucapan Phool seraya berkata “Berikan padaku satu kesempatan, Phool!” 

Pada saat yg bersamaan Ratu Uma Devi & Ratu Bhatyani mendatangi kamar Ajabde, saat itu ternyata Ratu Hansa Bai, Ratu Jaywanta & Ratu Veer Bai sudah berada di depan kamar Ajabde, Ratu Bhatyani langsung mengejek Ratu Jaywanta “Kak Jaywanta, tdak usah khawatir karena Ajabde itu adalah bayanganmu, dia sudah memutuskan kalau dirinya tdak akan menikah dgn Pangeran Pratap maka dia akan tetap bertahan dgn hal itu” Ratu Uma Devi juga menambahkan hal yg sama mendukung adiknya “Phool telah membuat keputusannya utk menikahi Pangeran Pratap, aku fikir dia tdak akan menentang kakeknya, Maharana Maldev Singh” Ratu Jaywanta hanya tersenyum & berkata “Kalau begitu buatlah persiapan utk pernikahan Phool dgn Pangeran Pratap jika kalian berdua sangat yakin dgn hal itu” tak lama kemudian Phool keluar dari kamar Ajabde, Ratu Uma Devi sangat cemas & ingin mengetahui apakah semuanya baik baik saja, sementara itu Ratu Bhatyani memastikan kalau mereka berdua pasti saling bertengkar diantara mereka sendiri “Phool & Ajabde adalah sahabat baik & akan selalu bersama sama selamanya & aku juga tahu kalau Ajabde pasti tdak akan menentang Phool” Phool saat itu hendak pergi meninggalkan kamar Ajabde namun Ratu Hansa Bai segera mencegahnya & bertanya tentang keadaan anaknya “Aku kira kau akan mengatur semuanya menjadi baik” Phool tersenyum senang “Ajabde berdiri tegak seperti sebuah dinding meskipun aku mencoba utk berkata padanya, maafkan aku Rani Hansa Bai, aku telah gagal, tdak ada apapun yg akan terjadi sekarang” Phool langsung meninggalkan mereka semua. Sinopsis Mahaputra Episode 267 Part 2

Sementara itu Pangeran Pratap & Chakrapani sedang berada di kandang, Chakrapani baru menyadari siapapun yg menjadi temannya Pangeran Pratap tdak akan pernah bisa merasa damai tanpa dirinya “Kudamu hanya memakan makanannya dari tanganmu saja, pangeran, aku heran dgn satu hal karena bagaimana bisa Ajabde tdak menyukai kamu” Chakrapani langsung menghentikan ucapannya ketika Pangeran Pratap menatap kearahnya tajam, Pangeran Pratap sedang menyiapkan kudanya, Phool menemui mereka & menyapa mereka berdua “Sekarang kita akan bertemu di Chittor saja” ujar Phool “Ya! Eh tdak! Oh tdak tahu!” Pangeran Pratap merasa kikuk, Phool tdak masalah dgn apapun yg dikatakan oleh Pangeran Pratap, Chakrapani juga berfikir utk melupakan semuanya yg telah dikatakannya sampai sekarang “Chakrapani, masuklah kedalam & cari tahu kenapa semua orang masih berada didalam? Kita harus pulang ke Chittor sekarang juga” 

Saat itu Shaubhagyawati datang menemui mereka & mengatakan sesuatu pada Chakrapani sambil berbisik bisik di telinga suaminya itu, Chakrapani langsung terkejut begitu mendengar berita itu “Pangeran Pratap, keluargamu tdak akan pulang ke Chittor hari ini” Phool sangat senang mendengarnya namun Pangeran Pratap mulai menunggangi kudanya sambil berkata “Aku tahu jalanku sendiri” Phool mencoba mencegah Pangeran Pratap namun Pangeran Pratap tetap menjalankan kudanya hingga akhirnya kuda Pangeran Pratap benar benar berhenti karena Ajabde berdiri didepannya, Pangeran Pratap & Ajabde saling memandang satu sama lain “Chakrapani, katakan pada kedua gadis itu utk minggir ke samping!” ujar Pangeran Pratap lantang namun Chakrapani langsung mundur sambil mengatupkan kedua tangannya di depan Pangeran Pratap & meminta maaf kalau saat ini dirinya tdak bisa membantu temannya itu “Tdak baik menghentikan jalanku seperti ini!” Saubhagyawati menyebutnya sebagai sebuah situasi yg sulit sama seperti perang, Phool setuju dgn ucapan Saubhagyawati, Chakrapani juga setuju karena itu adalah apa yg harus di lakukan oleh seorang suami “Aku akan mendengarkan istriku saja tanpa bertanya apapun darinya” 

Kemudian Chakrapani segera pergi dari sana bersama Saubhagyawati, Pangeran Pratap kesal & juga tdak menginginkan bantuannya, saat itu Ajabde memegang tali kokang kuda Pangeran Pratap “Phool, apa yg temanmu ini lakukan? Apa yg terjadi padanya?” ujar Pangeran Pratap kesal 

Phool hanya tersenyum & teringat pada apa yg terjadi di dalam kamar Ajabde, Ajabde meminta maaf padanya & mereka menjadi sahabat lagi, bahkan Phool juga meminta maaf pada Ajabde karena dirinya telah menjadi orang yg egois “Kau & Pangeran Pratap di ciptakan utk saling memiliki satu sama lain, aku bisa melihat semuanya dgn jelas tapi kau tdak bisa mundur lagi, Ajabde, akhirnya aku menyadari kalau aku ini adalah seorang teman yg jahat, aku telah mengorbankan persahabatan kita hanya utk sebuah alasan keegoisanku semata, Pangeran Pratap sendiri yg meminta padamu tapi kau berkata tdak utknya demi persahabatan kita, aku tdak akan pernah bisa melakukan hal ini, aku tdak seberani itu, kau itu seseorang yg sangat berani, Ajabde, jadi kau sangat berharga utk menikah dgn Pangeran Pratap” ujar Phool penuh haru “Kau selalu bersamaku sejak kita berdua masih kecil ketika aku tdak mempunyai siapa siapa di sisiku” balas Ajabde haru “Yang lalu biarlah berlalu, sekarang pergilah & hentikan Pangeran Pratap! Minta maaflah padanya tanpa keragu raguan, aku hanya mempunyai kesempatan ini utk menjadi hebat! Jangan rebut itu dariku, Ajabde! Hentikan dia karena kita semua tahu kalau dia itu benar benar seorang penunggang kuda yg sangat cepat!” Ajabde tersenyum mendengar ucapan Phool 

Dari atas kudanya, Pangeran Pratap melihat Phool sedang tersenyum manis “Phool, aku ini bertanya padamu tapi kenapa kau malah tersenyum?”, “Aku sangat tahu bagaimana Ajabde, sekarang dia telah menangkap tali kokang kudamu karena dia tdak ingin membiarkan kalian berdua pergi dari sini” Pangeran Pratap merasa heran “Aku tahu itu, Phool, itulah mengapa aku meminta bantuanmu, dia itu tdak pernah mendengarkan aku” Phool kembali tersenyum & berkata “Aku tdak ingin mencampuri urusan kalian berdua, lebih baik aku masuk ke dalam utk memberitahukan kabar baik ini pada semua orang kalau Ajabde telah setuju dgn pernikahan ini” Pangeran Pratap sangat terkejut mendengar ucapan Phool, 

Phool segera berlari ke dalam istana, saat itu Pangeran Pratap juga ingin pergi karena dia merasa kalau ini mungkin saja hanya sebuah skenario belaka, sementara Ajabde ingin menunjukkan padanya bagaimana seorang gadis Rajput bisa sangat keras kepala “Aku tdak akan membiarkan kau pergi hari ini!”, “Aku ingatkan padamu, kalau kau ini menantang Pangeran Pratap!” tapi ucapan Pangeran Pratap tdak di gubris sama sekali oleh Ajabde “Apakah yg dikatakan oleh Phool itu benar?” Ajabde berpura pura lupa kalau dirinya sedang menggodanya, Pangeran Pratap kembali mengulang pertanyaannya “Itu semua tergantung padamu, apakah kau mau menikahi aku atau tdak” ujar Ajabde, Pangeran Pratap teringat pada ucapan Ajabde sebelumnya

Share :

Facebook Twitter Google+
Back To Top