Sinopsis Mahaputra Episode 278 Part 2

Mahaputra ANTV - Sinopsis Mahaputra Episode 278 Part 2, Di kerajaan Mewar, Ratu Veer Bai sedang berdandan dibantu oleh salah seorang pelayan “Maharana Uday Singh benar-benar beruntung memiliki anda, Rani Veer Bai, aku yakin nanti beliau tdak akan bisa mengalihkan pandangannya darimu” Ratu Veer Bai hanya tersenyum & tersipu malu begitu mendengar ucapan pelayannya sambil berkata “Tapi Vinayak puja ini utk Pangeran Pratap” tak lama kemudian Ratu Veer Bai keluar dari kamarnya sambil teringat akan kata-kata pelayannya tadi yg terus bergema di kepalanya, Ratu Veer Bai teringat ketika Raja Uday Singh memeluk Ratu Jaywanta, Ratu Veer Bai berusaha melupakan pujian pelayannya tiba tiba tanpa disadarinya Raja Uday Singh datang kearahnya dari lain sisi tanpa memperhatikan Ratu Veer Bai sehingga mereka berduapun bertabrakan, Raja Uday Singh segera memegangnya sehingga istri mudanya itu tdak jatuh & mereka berdua saling memandang satu sama lain dgn mesra, ketika mereka berdua berbalik utk pergi rupanya beberapa perhiasan mereka saling tersangkut satu sama lain, 
Sinopsis Mahaputra Episode 278 Part 2

Raja Uday Sigh sibuk melepaskannya sementara Ratu Veer Bai memandanginya dgn mesra, kemudian mereka berdua saling menatap, Raja Uday Singh memegang bahu Ratu Veer Bai sambil membalas tatapannya, dari kejauhan tiba tiba Ratu Jaywanta muncul & melihat kebersamaan mereka berdua, Ratu Jaywanta berusaha mundur, namun hatinya terluka tapi Ratu Jaywanta menutupi perasaannya, tiba tiba Ratu Jaywanta pura pura terbatuk batuk ketika mereka berdua semakin dekat hingga nyaris berciuman, Raja Uday Singh & Ratu Veer Bai sama sama kaget begitu mendengar suara batu batuk Ratu Jaywanta & mulai salah tingkah sambil melepas perhiasannya yg melekat di pakaian Ratu Veer Bai, kemudian mereka bersama sama menuju ke Vinayak puja 

Sementara itu Ratu Bhatyani sedang menangis di kamarnya karena kakaknya telah pergi meninggalkannya & tdak lagi mempercayai dirinya, Ratu Bhatyani juga khawatir atas peringatan dari kakaknya, dari balik pantulan cermin Ratu Bhatyani melihat Jagmal sedang bermain main dgn pedang emas yg dicuri oleh Ratu Uma Devi, kakaknya, Ratu Bhatyani segera bangun & menghampiri anak semata wayangnya itu, dilihatnya pedang emas tersebut sambil teringat kata-kata Ajabde ketika Ajabde menyalahkan dirinya atas segala permasalahan yg ada bersama dgn Ratu Uma Devi, Ratu Bhatyani bersumpah utk membunuh Ajabde dgn pedang tersebut. 

Saat itu Ajabde memanggil Phool utk membantunya memakai kalung, namun tiba tiba dia terkejut ketika melihat Ratu Bhatyani berdiri dibelakangnya “Siapa yg akan membantumu, Ajabde?” Ajabde segera memanggil Phool karena merasa cemas & takut “Tdak ada yg akan mendengar suaramu di sini karena tdak ada siapapun di sini kecuali kita berdua” ujar Bhatyani sambil mengeluarkan pedang emas itu, Ajabde terkejut begitu melihatnya“Kamu ingin memakai kalung emas kan? Akan tetapi pedang emas ini juga berat, aku pikir kamu harus memakai ini dulu” Ratu Bhatyani kemudian menyerang Ajabde & Ajabde pun menjerit, ternyata semua itu hanya khayalan Ratu Bhatyani semata, 

Pada saat yg bersamaan Pangeran Pratap memanggil ibu tirinya itu, Ratu Bhatyani segera menyembunyikan pedang tersebut di bawah selimut & berpura pura bersikap baik di depan Pangeran Pratap. Pangeran Pratap merasa kalau Ratu Bhatyani merasa sangat khawatir, Ratu Bhatyani berpura pura terluka hatinya atas apa yg dikatakan oleh Ajabde “ibu tdak bisa mengerti apa yg telah ibu perbuat sehingga Ajabde mencurigai ibu sedemikian rupa” Pangeran Pratap juga merasakan hal yg sama dgn ibu tirinya ini tapi Pangeran Pratap meminta agar Ratu Bhatyani utk melupakannya “Aku tdak tahu mengapa dia mengatakan hal semacam itu tapi ibu bisa mempercayai aku & caraku menghormati ibu, mari kita ke melakukan Vinayak puja, ibu tahu kan kalau pemujaan itu tdak bisa dimulai tanpa dirimu” Ratu Bhatyani menyetujui permintaan Pangeran Pratap “Baiklah, ibu akan menyusul segera kesana nanti” ujar Ratu Bhatyani sambil tersenyum sedih 

Di istana Senthi, Phool membantu Ajabde berdandan tapi dilihatnya Ajabde nampak sedang merenung & sedih, Ajabde sedang memikirkan tentang bagaimana Pangeran Pratap sangat marah padanya ketika dia menuduh Choti Ma didepan semua orang, ketika Phool mencoba menanyakan, Ajabde mengatakan kalau dirinya hanya melamun, Phool mencoba mencari tahu “Apakah kamu masih berpikir tentang apa yg dikatakan Pangeran Pratap tadi?” Ajabde sedih karena dia telah menyakiti hati Pangeran Pratap “Kamu tahu kan, Phool, dia berteriak padaku utk menyembunyikan rasa sakitnya itu” ujar Ajabde sambil memangis “Kamu jangan terlalu sensitif, Ajabde ... karena bagaimanapun juga Choti Ma itu juga telah banyak menghina orang tuamu, kamu tdak melakukan kesalahan dgn mengatakan sesuatu tapi ini adalah sebagai balasannya, jangan menyalahkan diri sendiri, aku yakin Pangeran Pratap cukup cerdas utk tdak membawa hal ini ke dalam hatinya & tdak akan marah pdamu” Phool mencoba menghibur Ajabde “Aku ingin meminta maaf padanya, Phool” namun Phool khawatir “Apakah kamu akan lagi pergi ke istana Mewar dgn menutup diri dgn selimut seperti tadi?” Ajabde tersenyum & menggelengkan kepalanya “Aku akan melakukan itu setiap kali aku mendapatkan kesempatan bersama dirinya” Phool merasa lega & setuju, kemudian meminta Ajabde utk memilih anting anting yg cocok yg akan dikenakannya 

Di kerajaan Mewar, Pangeran Pratap sedang melakukan puja, pendeta menjelaskan kalau Pangeran Pratap semakin dekat dgn acara pernikahannya, semua orang yg hadir disana tersenyum sementara Raja Uday Singh mulai menggodanya, kemudian mereka melakukan pemujaan pada Dewa Ganesha utk menandai akhir dari puja, Raja Uday Singh & Ratu Jaywanta melakukan aarti yg pertama kali sementara pendeta mengucapkan mantra mantra doa, kemudian disusul aarti yg kedua antara Raja Uday Singh dgn Ratu Bhatyani, namun Ratu Bhatyani nampak sedih & menangis ketika melakukan aarti tersebut bahkan tdak mempedulikan ucapan pendeta yg meminta Ratu Bhatyani berhenti & digantikan oleh Ratu Veer Bai, namun Ratu Bhatyani terus menerus melakukan aarti tersebutm semua orang tertegun dgn sikapnya Sinopsis Mahaputra Episode 278 Part 2

“Rani Ma, coba ibu ulangi lagi utk memanggil Choti Ma” pinta Pangeran Pratap sambil memperhatikan Ratu Bhatyani heran “Dia itu mendengar semuanya, Pangeran Pratap” ujar Ratu Jaywanta kesal, kemudian Ratu Jaywanta mencoba memanggil Ratu Bhatyani agar berganti tempat dgn Ratu Veer Bai, namun tetap tdak digubrisnya hingga akhirnya Raja Uday Singh yg memintanya utk berganti tempat, baru Ratu Bhatyani berhenti “Sekarang saatnya kamu mundur & membiarkan Rani Beer Bai maju ke kedepan, Rani Bhatyani” Ratu Bhatyani hanya mengangguk sedih, kemudian Ratu Veer Bai maju kedepan & berdiri bersisian disebelah Raja Uday Singh, mereka berdua saling memandang satu sama lain saat melakukan aarti, dari tempatnya berdiri Ratu Jaywanta mengamati perilaku mereka berdua, setelah semuanya selesai, semua orang meninggalkan ruangan pemujaan tersebut, Ratu Jaywanta berbisik pada pendeta “Pendeta, aku ingin membicarakan sesuatu dgnmu” pendeta hanya mengangguk 

Di tempat Jalal, Jalal akhirnya berhasil bertemu dgn Mahmood Shah, Mahmood Shan memuji Jalal & pasukannya, dia juga siap dgn pasukannya, Jalal tdak ingin beristirahat terlebih dahulu seperti yg disarankan oleh Mahmood Shah “Aku akan beristirahat setelah membunuh Pangeran Pratap! Kami akan berangkat ke Chittor besok pagi!” ujar Jalal lantang 

Calon pengantin perempuan & calon pengantin laki laki akhirnya bersiap siap berdandan utk acara pernikahan mereka di istana mereka masing masing, Pangeran Pratap dibantu berdandan oleh kedua ibunya, Ratu Jaywanta & Ratu Veer Bai sedangkan Ajabde di bantu oleh Ratu Hansa Bai & Phool, ibu kedua mempelai merasa kalau Dewa Wishnu & Dewi Lakshmi telah memberikan restu pada Pangeran Pratap & Ajabde secara nyata, 

Ketika sudah bersiap siap berangkat, Pangeran Pratap ingin ketiga ibunya bersama sama menemani dirinya dalam acara pernikahannya ini “Pangeran Pratap, kita ini adalah orang Rajput & sesuai dgn tradisi kita, kami para ibu akan tetap tinggal di istana utk menyambut pasanga pengantin baru” Pangeran Pratap sebenarnya tdak suka dgn beberapa tradisi yg berlaku di negerinya tapi bagaimanapun juga dia harus mematuhinya “Itu tdak menjadi masalah, Pangeran Pratap, ayoo sekarang mintalah restu pada ketiga ibumu sehingga kita bisa segera pergi”pinta Raja Uday Singh “Rana Ji, kenapa harus terburu buru, ini kan saatnya acara vidaai utk Pangeran Pratap” ujar Ratu Jaywanta sambil tersenyum malu malu, sementara Pangeran Pratap merasa penasaran dgn acara vidaai tersebut “Bagaimana itu, Rani Ma? Aku pikir aku akan pergi kemudian melangsungkan acara pernikahan & kembali segera kerumah”mereka semua tersenyum menatap kearah Pangeran Pratap bahkan ayahnya juga mengerti apa artinya itu, 

Kemudian Ratu Veer Bai menjelaskan pada Pangeran Pratap “Pangeran, setelah menikah nanti, kamu akan pulang kerumah dgn istrimu, kamu sekarang tdak hanya seorang anak tapi juga seorang suami, kamu sudah tdak sendirian lagi tapi ada Ajabde yg ada disampingmu” Raja Uday Singh sangat senang dgn penjelasan Ratu Veer Bai, Raja Uday Singh langsung memujinya didepan semua orang, sementara Ratu Bhatyani tdak suka ketika melihat Ratu Veer Bai yg tersipu malu karena pujian Raja Uday Singh “Pangeran Pratap tdak akan melupakannya begitu saja, aku masih ibunya & akan selalu begitu” ujar Ratu Bhatyani kemudian menyuruh mereka utk tdak menunda keberangkatan mereka karena sudah hampir waktunya Mahurat, Raja Uday Singh kemudian menyuruh Pangeran Pratap keluar dulu, dia akan menyusulnya nanti 

Pada saat yg bersamaan Rawat ji sedang memberikan instruksi pada para prajuritnya utk tetap waspada sepanjang waktu karena hari ini adalah hari yg sangat penting bagi Pangeran Pratap, kemudian prajuritpun bubar & Raja Uday Singh menemui Rawat Ji sambil bertanya apakah keamanan telah di jaga dgn baik? Rawat ji meyakinkannya tentang hal itu. Tak lama kemudian, Ratu Jaywanta melakukan aarti utk Pangeran Pratap, Pangeran Pratap merasa malu bercampur bahagia, semua rakyat Chittor memberi pujian utk Pangeran Pratap & Raja Uday Singh, semua orang sangat bahagia menyambut pernikahan Pangeran Pratap, bahkan Pangeran Pratap sangat kagum melihat semua ini, Raja Uday Singh juga merasakan kegembiraan rakyatnya menyambut acara pernikahan anaknya “Kamu tahu, Pangeran Pratap, rakyat Chittor sangat bahagia menyambut pernikahanmu sama seperti ketika dulu mereka menyambut kelahiranmu” Pangeran Pratap sangat terkesan, musik & tarianpun mulai dimainkan, semua wanita nampak sangat senang melihatnya, tak lama kemudian rombongan Pangeran Pratap mulai menunggangi kuda mereka masing masing & pergi ke istana Senthi 

Dari atas balkon, Ratu Bhatyani melihat kegembiran ini dgn perasaan marah & kesal sambil berkata “Kamu tahu, Pangeran Pratap, kamu bisa saja merayakan pesta pernikahanmu ini sebanyak yg kamu inginkan tapi aku akan akan mengubah hari ini menjadi hari yg paling menyedihkan buatmu!” ujar Ratu Bhatyani sinis 

Sementara itu di istana Senthi, Phool sedang memeriksa semua perlengkapan yg harus dikenakan oleh Ajabde pada acara pernikahannya “Tenang, tenang, Phool, semuanya ada dalam kendalimu, semua akan terjadi sesuai dgn apa yg kamu inginkan” Phool merasa seolah-olah dia kehilangan sesuatu, Ajabde menyarankannya utk bernapas dalam-dalam utk melepaskan stres & ketegangan yg menyelimuti dirinya, Phool mengangguk, Saubhagyawati yg menemani mereka tersenyum melihat ini, Ajabde benar benar stres, Phool mengira kalau Ajabde mungkin khawatir tentang perhiasan atau sesuatu tapi Ajabde khawatir tentang masalah Ratu Bhatyani “Aku ingin tahu apakah dia masih marah padaku?” Phool menggodanya “Bisa jadi, mungkin bisa iya atau mungkin juga bisa tdak” Ajabde bingung dgn ucapan Phool 

Iring iringan pengantin (Baraat) sedang berjalan menuju ke istana Senthi dimana keluarga Ajabde berkumpul disana, tiba tiba di tengah perjalanan pasukan Bheel menghentikan iring iringan Pangeran Pratap “Pangeran Pratap, berhenti! Kamu tdak bisa melewati daerah ini!” semua orang melihat ke arah mereka kebingungan

Share :

Facebook Twitter Google+
Back To Top