Sinopsis Mahaputra Episode 279 Part 1

Mahaputra ANTV - Sinopsis Mahaputra Episode 279 Part 1, Iring iringan pengantin Pangeran Pratap akhirnya berjalan menuju ke istana Senthi dimana keluarga Ajabde berada disana, namun di tengah perjalanan beberapa orang pasukan Bheel menghentikan iring iringan Pangeran Pratap “Kamu tdak bisa melalui daerah ini, Pangeran Pratap!” semua orang terkejut & bingung menatap ke arah pasukan Bheel, Pangeran Pratap tahu kalau pemimpin Bheel & pasukannya hendak memberikan restu padanya, Pangeran Pratap segera bergerak maju bersama kudanya sambil mengatupkan kedua tangannya didepan mereka semua “Kamu ini memamng sangat sangat rendah hati & membumi, itulah mengapa kami semua yg hadir disini sangat menghormati kamu & sangat menyayangi kamu, Pangeran Pratap” beberapa wanita melakukan aarti utk Pangeran Pratap, kemudian Pangeran Pratap meminta hadiah pada mereka, Pangeran Pratap juga meminta mereka utk bergabung dgn iring irigan pengantinnya, semua orang merasa bahagia, kemudian pemimpin pasukan Bheel mulai menyanyikan sebuah lagu pujian sebagai hadiah utk Pangeran Pratap, Raja Uday Singh, Rawat Ji & Chakrapani merasa senang & bangga melihatnya, tak lama kemudian iring iringan pengantin Pangeran Pratap bergerak kembali menuju ke tujuan mereka yaitu istana Senthi. 
Sinopsis Mahaputra Episode 279 Part 1

Di kerajaan Mewar, Ratu Jaywanta sedang ngobrol dgn pendeta di sebuah ruang khusus “Maharani Jaywanta, ini akan sangat menguntungkan kalau mereka bisa bersama malam ini, mungkin itu akan membawa sebuah kabar baik juga tentang putra anda” Ratu Jaywanta merasa kewalahan “Aku akan mempersiapkan semua yg diperlukan” pendeta itu memuji usaha Ratu Jaywanta dalam rangka menyatukan Raja Uday Singh dgn Ratu Veer Bai utk menikmati bulan madu mereka “Kamu sangat mencintai suamimu, lalu kamu berusaha utk menyiapkan semuanya utk membuatnya lebih dekat dgn istrinya yg lain” pendeta memuji tindakan Ratu Jaywanta yg ingin mendekatkan Raja Uday Singh dgn Ratu Veer Bai “Rani Veer Bai sangat mencintai Raja Uday Singh, adakah istri yg lain yg melakukannya di hari seperti ini? Dibutuhkan banyak keberanian utk melakukan hal semacam itu” Pendeta kagum pada Ratu Jaywanta yg tdak mementingkan dirinya sendiri, Ratu Jaywanta mulai membicarakan tentang cinta sejati “Rani Veer Bai sudah seperti adikku sendiri” ujar Ratu Jaywanta, tak lama kemudian pendeta berlalu dari sana tepat pada saat itu Ratu Veer Bai menghampirinya & bertanya “Kakak, kenapa pendeta itu masih disini?” Ratu Jaywanta jadi kikuk & bingung utk menjawabnya “Aku harus segera mengecek hadiah yg akan dikirimkan utk Ajabde” ujar Ratu Jaywanta kemudian berlalu meninggalkan Ratu Veer Bai yg tertegun & masih menyimpan segudang pertanyaan 

Sementara itu di istana Senthi, Ratu Hansa Bai sedang mengecek semua persiapan utk acara pernikahan Ajabde & Pangeran Pratap sambil menyuruh pelayannya utk menyiapkan nampan utk aarti, saat itu Raja Mamrak Ji juga menemuinya utk mengecek semuanya “Jangan sampai ada sesuatu atau beberapa hal yg keliru di saat saat terakhir seperti ini, kita harus tetap tenang ketika menyambut iring iringan pengantin tapi disini rasanya semuanya serba terburu buru” ujar Raja Mamrak Ji cemas “Rana Ji, kamu seharusnya merasa bahagia hari ini karena impian kita akhirnya akan segera terpenuhi” Raja Mamrak Ji setuju dgn ucapan Ratu Hansa Bai, kemudian Raja Mamrak Ji tentang kalungnya dgn lantang, semua pelayan tersenyum melihatnya, tak lama kemudian mereka tahu kalau iring iringan pengantin telah datang 

Di kamar Ratu Bhatyani, Ratu Bhatyani teringat pada kata kata Ratu Jaywanta yg bergema di telinganya “Setelah beberapa waktu lamanya, akhinya akan mengusir kamu kemudian berakhirlah hidupmu” Ratu Bhatyani membayangkan Ratu Jaywanta yg tersenyum senang di dalam kaca riasnya bersama Ajabde & Ratu Veer Bai, mereka semua mengolok olok Ratu Bhatyani, Ratu Bhatyani juga teringat pada kata kata Ajabde yg sangat yakin kalau Ratu Bhatyani akan merubah sikapnya setelah Ajabde menikah dgn Pangeran Pratap “Aku juga akan mendapatkan restu darimu bersama sama dgn Pangeran Pratap”, Ratu Bhatyani juga teringat ketika Ajabde menuduh dirinya & mengatakan kebenaran tentang ketakutan Ratu Bhatyani akan azabnya sendiri yg akan datang & juga ketika kakaknya sendiri yg telah menentangnya utk membalaskan dendam, Ratu Bhatyani langsung memegang pedang emas tersebut dgn marah “Kamu telah membawa pedang ini dgn penuh rasa bangga, sekarang aku akan menggunakan pedang emasmu ini hanya utk membunuh kamu!” ujar Ratu Bhatyani marah “Apa yg kamu pikirkan, Ajabde? Ketika semua impianmu itu menjadi kenyataan setelah pernikahanmu? Aku tdak peduli jika aku harus mengorbankan diriku sendiri tapi aku tdak akan mengampuni kamu, Ajabde! Aku akan membunuh kamu!” Sinopsis Mahaputra Episode 279 Part 1

Phool masih terus mengecek baju pengantin yg dikenakannya Ajabde & menginstruksikan pada pelayannya sesuatu atau yg lain, sementara Ajabde merasa semakin tegang & gelisah “Ajabde, lihat penampilanmu, kamu cantik kan?” salah seorang pelayan menemui mereka & mengabarkan kalau iring iringan pengantin pria telah datang, semua pelayan sangat mengagumi & memuji iring iringan pengantin tersebut juga Pangeran Pratap, Ajabde sangat ingin tahu apakah Pangeran Pratap itu senang atau tdak tapi Phool mengingatkan padanya kalau pertanyaan itu tdak utk ditanyakan pada mereka, namun kemudian Ajabde meminta Phool utk pergi & mengeceknya “Phool, aku minta maaf, ini terakhir kalinya aku merepotkan kamu” Phool akhirnya memenuhi permintaan Ajabde & meninggalkan kamar Ajabde bersama seluruh pelayan 

Iring iringan pengantin Pangeran Pratap akhirnya telah sampai di istana Senthi, semua orang yg mengikutinya menari dgn senangnya & kembang apipun mulai di nyalakan utk menunjukkan kesenangan & kebahagiaan mereka, Phool datang utk melihat iring iringan itu, Phool sangat bahagia bisa melihat Pangeran Pratap dari atas balkon namun kemudian Phool merasa sedih karena kembali dia teringat masa lalunya bersama Pangeran Pratap yg membahagiakan & impiannya utk menikah dgn Pangeran Pratap, tak terasa Phool menangis, Phool segera menyeka airmatanya & berlalu dari atas balkon kemudian masuk ke dalam utk memberi tahu Ajabde tentang iring iringan tersebut 

Ratu Bhatyani datang ke istana Senthi juga dgn menyamar & melihat iring iringan Pangeran Pratap, Ratu Bhatyani melihat semua kegembiraan & senyum di wajah Pangeran Pratap dgn perasaan marah, kemudian Ratu Bhatyani segera berlalu dari sana, pada saat yg bersamaan Ajabde sedang menunggu Phool dikamarnya “Bagaimana caranya agar aku tahu kalau Pangeran Pratap itu bahagia atau marah? Aku akan harus melihat iring iringan pengantin itu & memperhatikannya” tiba tiba dari arah belakang Ratu Bhatyani muncul & berjalan mendekati Ajabde yg sedang duduk di tepi tempat tidurnya membelakangi Ratu Bhatyani, Ajabde kemudian memanggil Rama & memintanya utk membawa Phool segera kehadapannya, Ratu Bhatyani sudah semakin dekat dgn Ajabde dgn pedang emasnya, Ratu Bhatyani teringat akan kata kata pedas yg keluar dari mulut Ajabde, kemudian Ratu Bhatyani meletakkan pedang emas itu di sekitar leher Ajabde, Ajabde kaget ketika dia menengo kebelakang dilihatnya Ratu Bhatyani sedang berdiri disana sambil mengacungkan pedang emas milik ayahnya ke arah Ajabde, Ajabde langsung berdiri, Ratu Bhatyani semakin memegang kuat pedang emas itu “Ternyata kamu yg telah mencurinya, Choti Ma & kamu mengembalikannya ke sini utk menyimpannya dikamarku, dgn begitu semua orang akan mengira kalau akulah yg telah mencurinya & pernikahanpun batal, begitu bukan?” 


Ratu Bhatyani hanya terdiam & masih mengacungkan pedang emas itu ke arah Ajabde “Aku tdak bisa memikirkan hal ini” Ratu Bhatyani kembali teringat akan kata kata Ajabde yg pedas & mencoba mengklarifikasinya “Apa yg kamu pikirkan itu adalah salah!” tiba tiba Phool muncul dikamar Ajabde & bertanya pada Ratu Bhatyani “Rani Bhatyani, apa yg kamu lakukan?” Ratu Bhatyani pura pura ketakutan & menjatuhkan pedang emas itu begitu saja “Aku datang kesini utk meminta maaf pada Ajabde & memastikan semuanya berjalan dgn baik diantara kami berdua, kamu benar kalau Maharani Uma Devi yg telah mencuri pedang ini, aku mendapatkannya dari kamarnya, aku tahu kalian berdua pasti tdak akan percaya padaku begitu saja tapi aku tdak berbohong” ujar Ratu Bhatyani sambil mengatupkan kedua tangannya meminta maaf pada kedua gadis itu “Kamu tdak akan memberikan aku hukuman mati kan? Aku tdak mengira kalau aku akan membuat sebuah kesalahan yg besar, aku pikir semuanya akan baik baik saja jika aku meminta maaf atas semua kesalahanku” Phool tahu kalau Ratu Bhatyani itu berbohong 

“Kamu datang kesini bukannya utk meminta maaf pada Ajabde tapi kamu datang kesini benar benar ingin membunuh Ajabde” Ratu Bhatyani menyangkal ucapan Phool “Kamu ini bodoh, Phool” Ajabde mulai buka suara “Apakah bisa seseorang membunuh calon istri Pangeran Pratap dgn mudah seperti ini? Tdak ada seorangpun yg bisa! Kamu bisa mencobanya sebanyak yg kamu inginkan” ujar Ajabde kemudian memanggil para penjaga & menyuruhnya utk memasukan Bhatyani ke dalam penjara “Masukan dia kedalam penjara sampai Raja Mewar memberikannya hukuman mati!” Ratu Bhatyani memohon pada mereka utk tdak melakukan ini padanya & tiba tiba Ratu Bhatyani terjaga dari tidurnya, dilihatnya kesekelilingnya & menyadari kalau semua itu hanyalah mimpi buruknya belaka

Share :

Facebook Twitter Google+
Back To Top