Sinopsis Mahaputra Episode 299

Mahaputra ANTV - Sinopsis Mahaputra Episode 299, Di kerajaan Bijolia, Pangeran Pratap menyuruh Chakrapani utk mengirimkan sejumlah uang pada pimpinan Bijolia atas kesalahannya dalam membakar kandang tersebut, Chakrapani menuruti perintah Pangeran Pratap, pada saat yg bersamaan Fatta mengumumkan pada rakyat Bijolia tentang acara Diwali Mela yg akan diselenggarakan
Sinopsis Mahaputra Episode 299

Chakrapani ingin sekali menangkap Fatta namun Pangeran Pratap memintanya utk bersabar “Tunggulah beberapa saat, Chakrapani” Fatta mengatakan pada semua orang utk fokus mengadakan persiapan acara Diwali Mela “Ini adalah keinginan Bai ji lal!” ujar Fatta lantang, Pangeran Pratap & Chakrapani mulai berfikir, saat itu Fatta melihat Pangeran Pratap yg sedang berdiri diantara rakyat Bijolia, Fatta memberikan kode pada prajuritnya & membisikkan sesuatu di telinganya, prajurit itu langsung menganggukkan kepalanya, Fatta kemudian membubarkan mereka semua, saat itu Pangeran Pratap ingin mengetahui siapa itu Bai ji lal “Sepertinya orang ini sangat penting sekali! Dia juga bisa memegang rakyat Bijolia” Chakrapani ingin mengatakan sesuatu tapi sebelumnya Chakrapani mengambil belati milik Pangeran Pratap “Aku tdak membutuhkan sebuah belati utk membunuh kamu, Chakrapani! katakan!” bentak Pangeran Pratap, 

Chakrapani merasa penasaran tentang Bai ji lal, menurut Chakrapani, Bai ji lal itu tdak lain adalah Ajabde “Sebaiknya kau coba utk mengeceknya, Chakrapani ,,, dari beberapa tabib yg ada disini, bukankah kau ingat bagaimana dia selalu takut, bahkan dia tdak punya nyali utk bicara dgn siapapun pada setiap waktu, apakah kau bisa mengira kalau gadis yg seperti itu bisa begitu kuat?” Chakrapani mengakui kesalahannya, saat itu dari kejauhan Fatta masih terus memperhatikan mereka berdua, Fatta tdak ingat nama mereka berdua jadi Fatta memanggilnya dgn sebutan teman, Pangeran Pratap langsung memperingati Chakrapani utk tdak melakukan tindakan bodoh di depan Fatta Fatta memuji kemampuan Pangeran Pratap & Chakrapani yg akhirnya bisa masuk ke Bijolia dgn selamat setelah melewati begitu banyak penjagaan “Aku tdak akan seperti ini, aku akan berhenti jika ada orang yg menyuruh aku berhenti” lagi lagi Fatta terkesan pada Pangeran Pratap “Sepertinya ada sesuatu tentang kamu, oh ya ,,, bagaimana kalau kalian makan siang dirumahku, bagaimana juga aku harus membayar hutangku pada kalian” saat itu Chakrapani menolak sementara Pangeran Pratap langsung menerima undangan Fatta, Chakrapani tdak ingin mengambil kesempatan dalam hal ini sehingga dia ingin diundang oleh temannya ini dgn baik, Fatta sangat senang karena sekarang mereka telah berteman, 

Sementara itu salah satu prajurit mengabarkan pada Ajabde tentang kedatangan Pangeran Pratap & Chakrapani di Bijolia “Aku benar kan, Dhanika (kaki tangan Ajabde yg perempuan yg menemaninya ke Chittor)? Laki laki itu pasti datang ke sini dgn tujuan tertentu, kita harus mencari tahu apa yg ada di dalam benaknya” ujar Ajabde “Rasanya akan salah jadinya kalau kau menemui laki laki itu dgn identitasmu yg sesungguhnya sebagai tuan putri Ajabde, dia mungkin saja dia mata mata yg telah dikirim dari Chittor” ujar Dhanika cemas “Dia tdak boleh tahu jati diriku yg sebenarnya, tdak akan pernah!” Ajabde ingin mengirimkan sebuah pesan utk Fatta secepat mungkin 

Pada saat yg bersamaan Pangeran Pratap sedang menikmati makan siang ditempat Fatta bersama Chakrapani, Chakrapani merasa senang karena akhirnya mereka bisa berteman lagi dgn Fatta “Aku minta maaf atas apa yg terjadi pada kalian berdua, gara gara aku kalian harus mengalami hal tersebut” ujar Fatta tulus “Kami bisa mengerti kalau Bai ji lal sangat peduli sama kau setelah kau mengatakan kepada kami tentang penderitaan di Bijolia” ujar Pangeran Pratap “Bagimana kau tahu tentang Bai ji lal?” tanya Fatta heran “Bukankah tadi kau menyebutnya ketika memberikan pengumuman di luar pada rakyat Bijolia” Fatta segera menganggukkan kepalanya, saat itu rupanya teman teman Chakrapani sedang berada di luar, Chakrapani membisiki Pangeran Pratap utk tdak usah takut pada Fatta “Para telik sandiku akan mengurusi dia, kemudian Pangeran Pratap mengijinkan Chakrapani keluar, Pangeran Pratap juga sangat penasaran dgn Bai ji lal yg disebutkan oleh Fatta, sementara Fatta mulai menyadari kalau apa yg dikatakan oleh Ajabde itu benar kalau laki laki yg ada didepannya kali ini bukanlah orang biasa “Dia itu yg memberikan aku perintah disini tapi bagaimana kau bisa sampai kesini sementara kau bahkan tdak di sambut dgn baik disini?” ujar Fatta heran, 

Pangeran Pratap mulai bisa merasakan kalau Fatta mulai sedikit mencurigai dirinya “Seharusnya kau tdak usah heran dgn hal ini, aku dipecat karena telah menolong kamu, jadi aku tdak mempunyai pilihan lain selain datang kesini” Pangeran Pratap berusahan meyakinkan Fatta, sementara Fatta sangat berharap Ajabde bisa datang segera ke tempatnya kali ini atau dia akan mulai mempercayai Pangeran Pratap lagi “Aku bisa melihat adanya kejujuran dalam ucapannya” bathin Fatta dalam hati, Pangeran Pratap mulai bisa melihat kalau Fatta mulai bimbang, kemudian Fatta mengantar Pangeran Pratap ke halaman belakang utk mencuci tangannya di sumur Sinopsis Mahaputra Episode 299

Di luar Chakrapani sedang menemui para telik sandinya, Chakrapani mulai memberikan solusi utk mereka satu per satu, pada saat yg bersamaan Ajabde melihat ke arah keramaian yg berada di depannya “Aku tdak bisa pergi menemui mereka dgn pakaian seperti ini, mereka pasti akan menanyakan banyak pertanyaan padaku, aku akan masuk melalui belakang saja” kemudian Ajabde melihat ke arah dinding yg ada di depannya yg sekiranya bisa dipanjatnya nanti utk memasuki rumah Fatta, saat itu Pangeran Pratap sudah sampai dibelakang rumah Fatta utk mencuci tangannya, sedangkan Ajabde mulai memanjat dinding itu dgn sebuah bangku, dari atas dia bisa melihat Pangeran Pratap tapi tiba tiba saja tangannya terpeleset, Ajabde kehilangan keseimbangan & akhirnya terjatuh dari atas dinding, Pangeran Pratap segera menangkapnya pada saat yg tepat, mereka berdua saling memandang satu sama lain, Ajabde sedang berada dalam gendongan Pangeran Pratap, Pangeran Pratap segera menurunkan Ajabde & Ajabde langsung beralih ke lain sisi dgn perasaan yg aneh & tdak menentu, Ajabde sangat berterima kasih pada Pangeran Pratap “Kenapa kau memanjat dinding itu ketika pintu depan terbuka lebar?” tanya Pangeran Pratap heran, 

Ajabde saat itu hendak menerangkan pada Pangeran Pratap namun diurungkan niatnya “Itu adalah keinginanku sendiri, aku bisa masuk & pergi dari mana saja yg aku inginkan” ujar Ajabde “Aku sering melakukannya, bagaimanapun juga aku tahu bagaimana caranya menyelamatkan diriku sendiri” Fatta yg saat itu pergi kebelakang, sangat terkejut begitu melihat Ajabde yg tiba tiba ada di belakang rumahnya, Ajabde merasa khawatir kalau Fatta menceritakan siapa dirinya sesungguhnya pada Pangeran Pratap, Fatta sendiri bingung ketika melihat pakaian yg dikenakan oleh Ajabde, Ajabde kemudian meminta pada Fatta utk masuk ke dalam utk membawakan air utknya, tak lama kemudian seorang pembawa pesan datang menemuinya, pembawa pesan itu menyapa Ajabde dgn sebutan Bai ji lal, semua orang terkejut, namun dia segera mengoreksinya “Maaf, maksudku, aku akan terlambat mengerjakan tugas dari Bai ji lal” ujar si pembawa pesan sambil mengajak Fatta masuk ke dalam, Fatta semakin bingung karena tadi Ajabde memintanya utk masuk ke dalam mengambilkan air utknya, akhirnya Fatta meninggalkan tempat itu, memenuhi permintaan Ajabde & si pembawa pesan, Pangeran Pratap yg sedari tadi terdiam, mulai curiga begitu melihat gelagat mereka “Rupanya Bai ji lal telah menghipnotis semua orang disini, siapa itu sebenarnya Bai ji lal?” tanya Pangeran Pratap penasaran “Kau ini orang asing disini, jangan bertingkah seolah olah kau ini adalah teman dekat kami, aku tdak akan mengatakan apapun padamu!” ujar Ajabde, 

Kemudian Pangeran Pratap menghampiri pinggir sumur & mulai membasuh tangannya sambil berkata “Belati yg berada di pinggangmu itu terbalik, sebaiknya kau membaliknya sebelum kau terluka” Ajabde kaget sambil memperhatikan belatinya & berkata “Posisi ini yg aku suka, apakah kau keberatan?” tantang Ajabde, Pangeran Pratap hanya tersenyum sambil terus membasuh tangannya, namun kemudian Ajabde berbalik & memperbaiki posisi belatinya, Pangeran Pratap masih terus memperhatikan gerak gerik Ajabde sambil membasuh tangannya, kemudian Ajabde berbalik & menatap ke arah Pangeran Pratap yg masih terus menatapnya, mereka berdua saling memandang dalam dia utk waktu yg cukup lama, sebuah tatapan mata mata yg lama & dalam 

Si pembawa pesan kemudian menjelaskan pada Fatta tentang rencana Ajabde “Dia itu masih ragu dgn temanmu yg tukang kuda itu karena dia bisa jadi adalah mata mata dari Chittor, tuan putri Ajabde akan terus menyembunyikan identitasnya sebagai sebuah rahasia, itulah mengapa aku mengajak kau kesini” Fatta akhirnya bersumpah kalau dirinya akan mengatur semuanya dgn baik, pada saat yg bersamaan Ajabde & Pangeran Pratap masih terus saling memandang “Kau itu bertingkah seperti seorang ksatria yg pemberani tapi tdak tahu bagaimana caranya mencuci tangan, mungkin kau lupa juga bagaimana caranya mencuci tangannya sambil memandikan kudamu” sindir Ajabde, 

Saat itu Fatta menghampiri mereka sambil membawa segelas air utk Ajabde, Fatta kemudian mengenalkan Pangeran Pratap pada Ajabde, Pangeran Pratap menunjukkan tangannya yg terluka pada mereka “Rasanya sakit sekali ketika berusaha utk menyelamatkan diriku dari serangan kamu” Pangeran Pratap pura pura merasa kesakitan, sementara Ajabde teringat dgn insiden tersebut, Ajabde semakin penasaran “Bagaimana kau tahu kalau itu adalah aku?” Pangeran Pratap tersenyum & berkata “Dgn menutupi wajahmu kau tdak bisa menutupi karatermu sendiri, dimana seorang gadis di Bijolia yg menunggang seekor kuda, membawa sebuah belati & memanjat dinding? Aku tdak pernah melihat seorang gadis yg seperti itu”, “Kalau kau tahu begitu tahu banyak maka seharusnya kau juga mengerti kami! Kami rakyat Bijolia bahkan tdak bisa membersihkan luka luka yg telah kalian berikan pada kami!” kemudian Ajabde meminta tangan Pangeran Pratap, Pangeran Pratap mengulurkan tangannya & sedikit tersentak ketika Ajabde menuangkan air diatasnya, melihat hal itu, Ajabde berusaha melakukannya secara hati hati, mereka berdua kembali saling memandang satu sama lain sesaat, Fatta pura pura terbatuk batuk utk mengalihkan perhatian mereka, Ajabde kemudian ingin langsung membicarakan pada pokok permasalahan namun Fatta ingin berkenalan dulu dgn Pangeran Pratap karena dirinya lupa siapa nama Pangeran Pratap, Pangeran Pratap kemudian mengenalkan dirinya “Namaku Gyaan Singh, oh bukan ,,, tapi Pangeran Pratap!” Ajabde & Fatta yg mendengar Pangeran Pratap menyebutkan nama aslinya, langsung kaget & terperangah

Share :

Facebook Twitter Google+
Back To Top